Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Novian Bakrie melepas 112 calon pekerja migran di Jakarta pada Ahad (15/6).
"Ini menjadi satu momentum bahwa telah terjadi kerja sama strategis antara Kementerian P2MI dan Kadin," kata Karding pada acara itu.
Dia mengatakan bahwa kerja sama tersebut mewujudkan harapan Presiden Prabowo Subianto agar semua kementerian dan institusi pemerintah berkolaborasi.
"Kadin menjadi salah satu institusi yang menjadi kolaborasi strategis bagi Kementerian P2MI," kata Karding.
Baca juga: Menteri P2MI mengajak Kadin berdayakan pekerja migran
Dia menambahkan bahwa masuknya pekerja migran Indonesia ke dalam "Quick Wins" Kadin sangat membantu kementeriannya.
Saat ini, Kadin menjalankan program percepatan (Quick Wins) untuk membantu empat program pemerintah: makan bergizi gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), program tenaga kerja migran, dan perumahan layak huni dan terjangkau.
Karding mengatakan bahwa kementeriannya mendapat dua mandat: perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) dan peningkatan devisa.
Baca juga: Menteri Karding edukasi PMI ilegal yang dideportasi
"Perlindungan, kunci utamanya adalah bagaimana PMI tidak berangkat kerja ke luar negeri secara ilegal; itu saja kuncinya. Jadi, mau pekerjaan apa saja, kalau PMI berangkat secara legal, InsyaAllah aman. Di negara mana pun," kata dia.
Acara pelepasan itu diikuti 112 dari sekitar 5.000 calon PMI dari seluruh Indonesia yang akan bekerja di delapan negara (Turki, Slovakia, Taiwan, Jepang, Persemakmuran Dominika, Arab Saudi, Jerman, dan Uni Emirat Arab) dengan kontrak kerja maksimal tiga tahun.
Mereka akan diberangkatkan ke negara tujuan secara bertahap pekan ini.