Pengangguran di Mataram disarankan jadi TKI

id disnaker,pengangguaran,mataram

Pengangguran di Mataram disarankan jadi TKI

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram Hariadi. (Foto: ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyarankan agar pengangguran bisa menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan catatan butuh migran yang memiliki "skill" sehingga jenis pekerjaan dan negara tujuan jelas.

"Hal itu sebagai salah satu upaya menurunkan angka pengangguran di kota ini yang berdasarkan data terakhir tercatat 14.000 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Hariadi di Mataram, Senin.

Pernyataan itu dikemukakannya, menanggapi bertambahnya angka pengangguran di NTB sebanyak 1.260 orang. Sementara, untuk kenaikan di Kota Mataram pihaknya belum mendapatkan angka pasti.

"Angka pastinya akan kita minta di BPS, untuk selanjutnya kami lakukan pemetaan terhadap penambahan tersebut di wilayah mana saja. Selain itu, guna mengetahui pemicunya agar dapat dicarikan solusi," sebutnya.

menurutnya, intervensi pengangguran melalui program TKI dinilai juga cukup potensional. Apalagi, animo masyarakat di kota ini menjadi buruh migran relatif masih tinggi.

Tingginya animo warga kota menjadi buruh migran dilihat dari rekomendasi yang keluar. Dimana setiap hari rekomendasi pembuatan paspor sebagai buruh migran yang ditandatangani satu hingga dua permohonan.

Menurutnya, dari rekomendasi itu terlihat negara tujuannya antara lain, Malaysia, Hongkong, Singapura, Brunei Darusslam, Jepang dan Taiwan, namun negara tujuan paling banyak ke Malaysia.

Sementara untuk jenis pekerjaanya, kalau untuk di Malaysia sebagian besar bekerja di ladang untuk pemetik buah, "baby sister" tujuannya biasa ke Singapura dan Brunei Darusslam.

"Sedangkan dengan negara tujuan Hongkong, Jepang dan Korea bisanya bekerja di bagian elektronik," sebutnya.

Di samping itu, lanjut Hariadi intervenasi lain yang dapat dilakukan terhadap pengangguran di Kota Mataram adalah melalui kegiatan "job fair", pelatihan wira usaha baru dan transmigrasi.

"Harapannya, melalui beberapa opsi intervenasi terhadap pengangguran yang kami lakukan, bisa menurunkan angka pengangguran yang ada saat ini," katanya.