Manado (ANTARA) - Warga Desa Ranoketang Atas, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Sintia Lasik yang mengidap penyakit jantung meninggal pascagempa bumi magnitudo 7,1 yang terjadi di Perairan Jailolo, Provinsi Maluku Utara, Jumat dini hari.
Korban meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Tombatu, sampai Jumat dini hari.
"Kami mengonfirmasikan berdasarkan laporan dokter jaga, ada satu orang warga meninggal pascagempa tadi malam," kata Kepala Puskesmas Tombatu John Munaiseche di Minahasa Tenggara, Jumat pagi.
Ia mengungkapkan dugaan meninggalnya korban karena "shock" setelah terjadinya gempa tersebut.
"Jadi korban ini berdasarkan informasi mempunyai riwayat penyakit jantung. Ketika terjadi gempa korban 'shock' dan langsung dilarikan ke Puskesmas Tombatu untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.
Petugas di Puskesmas Tombatu telah melakukan tindakan medis, namun sayangnya nyawa Sintia tidak bisa terselamatkan.
"Kami sudah melakukan upaya medis semaksimal mungkin, sesuai dengan prosedur. Tapi nyawa korban tak bisa diselamatkan," ujarnya.
Sementara itu dampak lainnya dari gempa di Minahasa Tenggara, sejumlah bangunan mengalami kerusakan.
"Kami masih melakukan pendataan dampak dari gempa ini. Nanti segera kami sampaikan," kata Sekretaris BPBD Minahasa Tenggara Jolly Tumiwa.
Berita Terkait
BMKG: Gempa bumi magnitudo 5 guncang Jailolo, Maluku Utara
Rabu, 17 Januari 2024 7:03
Gempa bumi M 3,3 di Barat Laut Jailolo Maluku Utara
Senin, 18 Desember 2023 7:22
Gempa hari ini bermagnitudo 5,0 guncang Jailolo Maluku Utara
Senin, 1 Mei 2023 2:07
Gempa Jailolo-Malut dimutakhirkan magnitudonya menjadi 7,1
Jumat, 15 November 2019 8:25
Kemenag meningkatkan kualitas guru di Minahasa Tenggara, Sulut
Sabtu, 14 Oktober 2023 6:27
Gunung Soputan meletus
Minggu, 16 Desember 2018 10:31
Basket 3x3-Sulut bungkam juara PON 2020
Kamis, 19 September 2024 16:27
Sulut hadapi Jateng final soft tenis tunggal putri PON
Jumat, 13 September 2024 7:20