Mataram (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat menyelidiki kasus dugaan korupsi megaproyek Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Kabupaten Lombok Tengah berupa pembangunan kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok.
Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB Dedi Irawan yang ditemui di ruangannya, Mataram, Senin, membenarkan bahwa pihaknya kini sedang menyelidiki kasus tersebut dalam dua item proyek yang berjalan pada tahun 2017.
"Jadi, yang diselidiki itu soal pembangunan gedung perkuliahannya dan pagar pembatas lahan pada tahun anggaran 2017," kata Dedi.
Menurut hasil penelusuran data layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) milik Kemenpar, tercatat dua item pembangunan pada kampus Politeknik Lombok yang berjalan pada tahun 2017.
Dua item tersebut dikerjakan oleh pelaksana proyek berbeda dengan salah satu di antaranya BUMN yang bergerak di bidang konstruksi pembangunan, yakni PT Brantas Abipraya.
Nama paket proyek yang dikerjakan BUMN tersebut adalah Pembangunan Kampus I dan II dengan nilai kontrak Rp99,5 miliar dari pagu anggaran Rp111 miliar.
Selanjutnya, item kedua dengan nama paket proyek Pembangunan Fisik Pagar Pembatas Lahan dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur. Dari pagu anggaran senilai Rp7,630 miliar, perusahaan yang beralamat di Denpasar, Bali, itu mendapat kontrak Rp7,625 miliar.
Terkait dengan penyelidikan ini, Dedi di hadapan wartawan enggan memberikan keterangan lengkap.
Dia hanya memastikan bahwa penanganannya masih dalam tahap pengumpulan keterangan dan data lapangan.
"Karena ini masih lidik, jadi untuk detailnya belum bisa kami sampaikan," ujarnya.
Diketahui bahwa pembangunan kampus Poltekpar Lombok ini dibangun dengan menggunakan dana APBN secara bertahap. Terhitung sejak 2017, pemerintah setiap tahunnya menyalurkan anggaran lebih dari seratus miliar rupiah.
Dalam perencaannya, diperkirakan seluruh sarana dan prasarana calon kampus termegah di Indonesia bagian timur ini akan menelan anggaran hingga Rp1,3 triliun.
Pada tahap pertama, pemerintah menyalurkan anggaran untuk pembangunan gedung perkuliahan, kemudian tahap dua dialokasikan anggaran untuk pembangunan gedung rektorat dan laboratorium.
Selanjutnya, tahap tiga di tahun 2019, pemerintah kembali menyalurkan anggaran lebih dari seratus miliar rupiah untuk pembangunan gedung asrama mahasiswa, hotel, dan fasilitas umum di areal Poltekpar Lombok.
Berita Terkait
Poltekpar Lombok mengingatkan pemda hidupkan kembali wisata Senggigi
Jumat, 15 November 2024 4:09
Poltekpar NTB gelar Mandalika Internasional Festival 2024 pada 24-25 Oktober
Senin, 21 Oktober 2024 13:32
Bulog berikan beasiswa untuk pengentasan kemiskinan ekstrem di NTB
Senin, 19 Agustus 2024 17:43
Poltekpar sebut NTB perlu diversifikasi destinasi wisata baru
Kamis, 1 Agustus 2024 21:34
Poltekpar Lombok harap gaung pariwisata halal dihidupkan kembali
Rabu, 27 September 2023 19:39
DPR mengecek alokasi anggaran Poltekpar Lombok
Kamis, 22 Juni 2023 15:45
Poltekpar Lombok ditargetkan menjadi kampus berstandar dunia
Jumat, 10 Februari 2023 22:40
Poltekpar Lombok perkuat sinergi dengan media dukung kebangkitan pariwisata
Kamis, 1 Desember 2022 21:04