Lombok Travel Mart mempromosikan pariwisata Pulau Sumbawa

id Lombok Travel Mart,Lombok,Sumbawa,NTB,Pulau Moyo,Pariwisata NTB

Lombok Travel Mart mempromosikan pariwisata Pulau Sumbawa

Jajaran pengurus DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) NTB bersama panitia Lombok Travel Mart (LTM) ke-7 bersama Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Minggu (1/3/2020). ANTARA/Nur Imansyah.

Mataram (ANTARA) - Lombok Travel Mart (LTM) kembali digelar dengan mengambil tajuk "Magical Moyo" dalam rangka memperkenalkan dan mengangkat salah satu destinasi favorit di pulau Sumbawa, yakni Pulau Moyo.

"Magical Moyo untuk mengangkat daya pikat Pulau Moyo dan Air Terjun Mata Jitu yang merupakan tempat favorit liburan keluarga kerajaan Inggris dan banyak artis-artis ternama dunia," ujar Ketua Panitia Lombok Travel Mart (LTM) ke-7 Ade Devi Handayani di Mataram, Minggu.

Ade menjelaskan destinasi-destinasi terbaik di pulau Sumbawa sudah saatnya dipromosikan lebih optimal. Seperti, Air Terjun Mata Jitu sudah eksis jadi ikon wisata Sumbawa, bahkan sudah mendunia.

"Jadi, kami yakin, di LTM VII ini nanti, paket-paket wisata yang disiapkan para seller akan sangat menarik," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mempromosikan satu spot istimewa, yakni Poto Jarum. Di mana satu spot snorkeling di perairan menuju Pulau Moyo, Sumbawa. istimewa, karena spot ini dikategorikan sebagai spot bawah laut dan snorkeling terbaik di wilayah perairan Moyo.

Lombok Travel Mart sendiri di inisiasi DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) NTB pada tahun 2014. Ajang yang digelar dengan konsep table top B2B (Bussiness to Bussiness) ini mempertemukan seller dan buyer dengan tujuan menjalin kerja sama dalam menjual paket-paket wisata di Lombok.

Lombok Travel Mart mengusung tema "Magical Moyo" ditargetkan mampu menghadirkan 150 buyer domestik juga luar negeri dan 50 seller terbaik di Lombok dan Sumbawa. Para seller berasal dari stakeholder kepariwisataan NTB, di antaranya, para pengelola hotel, restoran, Pokdarwis, dan juga desa wisata.

Ketua ASPPI NTB, Ahmad Ziadi, mengaku optimis LTM 7 akan mencapai target terbaik. Setiap tahun, ASPPI melalui travel mart, telah menghubungkan para buyer dan seller terbaik di bidangnya masing-masing. Apalagi tahun ini post tournya merupakan destinasi kelas dunia.

"Dua tahun terakhir, pelaksanaan LTM selalu berhasil mendatangkan ratusan pelaku pariwisata aktif. Di tahun lalu, LTM VI mengumpulkan 175 buyer dan 35 seller. Memang lebih sedikit dari LTM V di tahun 2017. Bagaimana pun, kita memang masih harus menyesuaikan dengan masa pemulihan efek dari musibah gempa Lombok di Agustus 2018," jelas Ahmad Ziadi.

Ia menyatakan aktifitas unik lain yang telah menanti peserta Lombok Travel Mart ke-7, yaitu Visit Marente yang menonjolkan momen coffee time. Desa Marente yang merupakan kampung kelahiran Gubernur NTB ini memiliki banyak potensi pariwisata. Beberapa yang terbaik, desa ini merupakan sentra penghasil kopi bercita rasa mewah. Ada pula Air Terjun Agal yang tingginya sampai 300 meter. Jarak tempuh menuju spot air terjun, sekira 1,5 jam perjalanan dari parkiran, sehingga nyaman untuk siapa pun.

"Desa yang subur dan asri ini cocok untuk adventure, camping ground, wisata alam, juga ekowisata," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal mengapresiasi penyelenggaraan LTM ke tujuh tersebut.

"Kami mengapresiasi, semangat dan konsisten. Setiap tahun hadirkan tema-tema yang memberi kejutan.Tahun lalu desa wisata, tahun ini luar biasa Moyo," terang Faozal saat menghadiri pembukaan LTM.

Menurutnya, siapa yang tidak mengenal Pulau Moyo, karena pulau tersebut begitu eksklusif. Karena, pulau itu berdiri salah satu penginapan yang begitu mahal. Untuk bermalam di tempat itu sampai  Rp10-Rp15 juta.

"Siapa yang nggak kenal Moyo. Eksklusif, masuk ke Amanwana itu Rp10-15 juta. Boleh satu sisi ada area eksklusif, Amanwana, tapi banyak juga area yang bisa dinikmati wisatawan umum. Gunung Tambora juga bagus, akan jadi global geopark tahun depan. Apalagi momen ni bagus agar tidak lagi Moyo dikenal sebagai destinasi yang eksklusif. Jadi wisatawan bisa kesana meski tidak melalui Amanwana," katanya.