NTB PERTEMUAN PERTAMA MENLU ASEAN DI INDONESIA

id

     Mataram, 14/1 (ANTARA) - Nusa Tenggara Barat menjadi tuan rumah pertama pertemuan Menlu tingkat ASEAN di Indonesia, yang dijadwalkan 16-17 Januari mendatang, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
     "Semenjak Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tahun 2011, pertemuan pertama Menlu tingkat ASEAN di Indonesia diselenggarakan di NTB," kata Dubes ASEAN dari Indonesia I Gede Ngurah Swajaya, usai pertemuan koordinasi 10 Duta Besar (Dubes) negara-negara anggota ASEAN dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH. Zainul Majdi, di Mataram, Jumat.
     {jpg*2}
     Sepuluh orang duta besar untuk negara-negara ASEAN menemui Gubernur NTB guna mengkoordinasikan kunjungan dan kegiatan mereka di wilayah itu.
     Sepuluh orang Duta Besar (Dubes) ASEAN itu yakni Wilfridd Ullacorta dari Philipina, Manusui Srisodapol dari Thailand, Prasith Syayasith dari Lao PDR (Laos), Nguyen Duc Thang dari Vietnam,  U Nyan Lynn dari Myanmar, Kan Pharidh dari Kamboja, Dato' Hsu King Bee dari Malaysia, Lim Thuan Kuan dari Singapura, Haji Abbas dari Brunei Darussalam, dan I Gede Ngurah Swajaya dari Indonesia.
     Sekretaris ASEAN yang berkantor di Jakarta, Sayakane Sisouvong, juga ikut dalam rombongan Dubes ASEAN itu.  
     Ngurah selaku Koordinator Komite Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN itu, mengatakan, Menlu dari negara-negara ASEAN akan bertemu di Pulau Lombok, NTB, guna membahas program kerja sama negara-negara ASEAN di masa mendatang.
     Terkait pertemuan Menlu Se-ASEAN itu, para Dubes negara-negara ASEAN untuk Indonesia, lebih dulu menggelar pertemuan Komite Wakil Tetap untuk ASEAN atau Committe of Permanent Representatives to ASEAN (CPR), yang dijadwalkan 14-15 Januari 2011, juga di kawasan wisata Senggigi.
      "Pertemuan kami untuk mempersiapkan apa yang diperlukan baik dari aspek ekonomi maupun sosial budaya, untuik ditindaklanjuti dalam pertemuan Menlu tingkat ASEAN terkait jalinan kerja sama ASEAN di masa mendatang," ujarnya.
      Menurut dia, Komite Wakil Tetap untuk ASEAN atau CPR itu beranggotakan dubes negara anggota ASEAN dan juga negara-negara yang memiliki wakil dari negara mitra wicara dari 52 negara yang sudah diakreditasikan ke ASEAN.
     Jepang juga menunjuk dubes untuk ASEAN. Negara lainnya juga telah menunjuk dubesnya, diantaranya Amerika Serikat dan Cina yang berkedudukan di Jakarta.
     "Artinya bagaimana negara-negara ASEAN sangat antusias untuk bisa bekerja sama dari aspek politik keamanan, ekonomi dan sosial budaya," ujarnya.
     Ngurah mengakui, pertemuan Menlu tingkat ASEAN itu juga  merupakan tindaklanjut dari pemberlakuan Piagam ASEAN mulai 15 Desember 2008.
     Dalam pertemuan tingkat menteri itu akan ditentukan langkah konkrit di berbagai bidang kerja sama ekonomi. Lainnya bidang politik keamanan dan  sosial budaya.
     "Jadi yang dirumuskan tindak lanjut dari pembentukan CPR,  pemberlakuan piagam ASEAN dan juga rumuskan strategi kerja sama dengan negara-negara besar atau internasional," ujarnya.
     Ngurah mengatakan akan ada pertemuan lagi dan diperkirakan ada 50 pertemuan yang akan berlangsung di Indonesia dan disebarkan ke berbagai daerah yang memiliki potensi ekonomi serta pariwisata, meski yang terbanyak berlangsung di Sekretariat Komite Wakil Tetap untuk ASEAN di Jakarta.
     Direncanakan pada 2015, kata Ngurah, akan dibentuk Komunitas Ekonomi ASEAN yang menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal, sekaligus sebagai basis produksi kompetitif yang tidak hanya untuk ASEAN tetapi juga dunia.
     "Kita tahu, saat ini potensi ekonominya terbesar ketiga di Asia setelah Cina dan Jepang," ujarnya. (*)







PERTEMUAN ASEAN. Gubernur NTB, M Zainul Majdi (kiri) berjabatan tangan dengan Duta Besar Indonesia untuk ASEAN, I Gede Ngurah Swajaya (kanan) usai mengikuti pertemuan Komite Wakil Tetap untuk ASEAN (Committee of Permanent Representatives to ASEAN/CPR) di pendopo Gubernuran, Mataram, NTB, Jumat (14/1). Pertemuan Komite Wakil Tetap untuk ASEAN dengan perwakilan pemerintah daerah NTB tersebut merupakan rangkaian dari pertemuan "ASEAN Foreign Ministers Retreat" yang akan diselenggarakan pada tanggal 15-17 januari 2011 di Lombok Nusa Tenggara Barat. <b>FOTO ANTARA/Ahmad Subaidi/Koz/Spt/11.<b>