BI: sektor pertanian akan menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi NTB

id Bank Indonesia,Perekonomian NTB,Lapangan Usaha Pertanian

BI: sektor pertanian akan menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi NTB

Seorang petani sedang merawat tanaman bawang putihnya yang akan segera dipanen di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat  menyatakan pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III 2021 diprediksi mengalami perlambatan, namun diperkirakan tertahan oleh sektor pertanian.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Barat Heru Saptaji menegaskan perekonomian NTB diperkirakan akan mengalami perlambatan sejalan dengan penurunan kinerja ekonomi pada sebagian besar lapangan usaha akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Namun, perlambatan diperkirakan akan tertahan oleh peningkatan kinerja lapangan usaha pertanian sejalan dengan perkiraan panen raya padi, jagung, cabai, dan bawang merah yang akan terjadi pada Juli-Agustus 2021," katanya melalui keterangan tertulis di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan geliat konsumsi pada triwulan III 2021 diperkirakan mengalami perlambatan sejalan dengan dengan indeks keyakinan konsumen (IKK) per Agustus 2021 yang tercatat sebesar 77,71 poin. Angka tersebut menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 98,64 poin.

Perkembangan konsumsi masyarakat juga dapat dicerminkan dari volume listrik yang digunakan oleh kelompok pelanggan rumah tangga.

Konsumsi listrik rumah tangga pada triwulan III 2021 (Juli 2021) tercatat mengalami kontraksi 5,37 persen (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 14,62 persen (yoy).

Selain itu, lanjut Heru, data Google Mobility Index menunjukkan terjadi penurunan mobilitas masyarakat sebesar 28,07 persen terutama di kawasan retail dan rekreasi selama periode PPKM Juli-Agustus 2021 dibandingkan triwulan sebelumnya (April-Juni 2021).

Memasuki triwulan III 2021, penumpang angkutan udara kembali mengalami penurunan akibat PPKM pada periode Juli -Agustus 2021 disebabkan penyebaran varian delta COVID-19.

Berdasarkan data Angkasa Pura II, per Agustus 2021, penumpang pesawat udara yang melewati Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) pada triwulan III 2021 tercatat sebanyak 67.659 penumpang. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 123.446 orang.

"Data itu menjadi dasar perkiraan pertumbuhan ekonomi lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang diproyeksikan menurun pada triwulan III-2021," ujarnya.

Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB juga mencatat perekonomian NTB pada triwulan II 2021 sebesar 4,68 persen (yoy). Angka tersebut meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi minus 1,13 persen.