Dishub NTB menyiapkan lima koridor transportasi penonton World Superbike

id World Superbike,Dinas Perhubungan NTB,Dishub NTB,Sirkuit Mandalika,KEK Mandalika

Dishub NTB menyiapkan lima koridor transportasi penonton World Superbike

Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Moh Faozal (kanan) didampingi Ketua DPD Organda NTB, Junaedi Kasum (kiri) di Mataram, Senin (18/10/2021). ANTARA/Nur Imansyah

Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Barat menyiapkan lima koridor transportasi bagi para penumpang yang ingin menonton perhelatan World Superbike di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

"Kami sudah menggelar koordinasi final untuk memastikan skema transportasi World Superbike (WSBK). Jadi jumlah kendaraan yang dilibatkan dan rutenya sudah fixed, termasuk tiga kantong parkir di sekitar venue," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal di Mataram, Senin.

Selain sudah menetapkan Manajemen Rekayasa Lalu lintas (MRLL), Dinas Perhubungan NTB, Damri, bersama Organda NTB juga memastikan ketersediaan transportasi WSBK Mandalika.

Faozal memaparkan, secara nasional, tugas transportasi WSBK Mandalika ditugaskan kepada PT Damri yang merupakan BUMN di sektor perhubungan. Pada pelaksanaannya, Dishub NTB bersama Damri juga menggandeng Organda NTB.

"Penyediaan transportasi dimaksudkan agar meminimalisir kendaraan pribadi dan mengarahkan ke tranportasi massal yang tersedia," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini tercatat sekitar 145 unit kendaraan yang disiapkan untuk melayani kebutuhan transportasi penonton WSBK yang akan digelar pada 16 - 21 November 2021 mendatang.

Transportasi akan melayani lima koridor antara lain Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok - Mandalika, Gili Mas Lembar - Mandalika, Bangsal - Mandalika, dan Islamic Center - Mandalika.

Di kawasan Mandalika juga disiapkan transportasi shuttle bus di tiga kantong parkir untuk menuju area sirkuit nantinya. "Jadi ada dua kantong parkir sudah disiapkan di Nurul Bilad dan Songong, serta satu kantong parkir untuk tamu VVIP," kata Faozal.

Menurut Faozal, skema transportasi WSBK tersebut bisa melayani jumlah pengunjung penonton WSBK yang diperkiraan mencapai 25 ribu orang.

"Peran Dishub untuk memastikan seluruh pengunjung yang sudah memiliki tiket ini bisa dilayani transportasi yang kita siapkan dan terkoneksi dengan moda lainnya, dari bandara dan pelabuhan," katanya.

Menurutnya, transportasi WSBK disiapkan pemerintah untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi pengunjung WSBK Mandalika. Selain tidak dipungut biaya, juga disediakan fasilitas rapid antigen gratis.

"Jadi kabar baiknya semua transport di loma koridor ini free bagi pemegang tiket WSBK. Fasilitas rapid antigen juga disediakan di pintu masuk daerah, sehingga untuk yang masuk Lombok dan belum punya hasil rapid antigen, juga dilayani gratis," katanya.

GM Damri Mataram, M Sadi mengatakan, pihaknya ditugaskan untuk memastikan transportasi WSBK dan menggendeng Organda agar terlaksana dengan baik.


"Penugasannya Damri, tapi karena keterbatasan armada sehingga kita juga harus menggendeng Organda. Alhamdulillah Organda NTB juga sangat siap," katanya.

Ketua DPD Organda NTB, Junaedi Kasum mengakui, persiapan transportasi WSBK sudah sangat mantap saat ini. Organda juga mengapresiasi Damri dan berkomitmen untuk ikut mensukseskan gelaran WSBK ini.

"Anggota kami juga sudah siap dengan kendaraannya yang sesuai standar. Artinya Organda juga memastikan bahwa 'kue-kue' dari event WSBK Mandalika ini juga bisa dirasakan pengusaha transportasi lokal," katanya.

Junaedi mengatakan, untuk mamastikan kinerja transportasi WSBK bisa berjalan baik dan profesional, pihaknya membentuk manajemen khusus yang akan mengatur lalulintas di lima koridor.

"Sehingga Organda bisa profesional memberikan pelayanan dari zona 1 sampai zona 5 ke kawasan Mandalika," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Manajemen Transportasi WSBK, Awanadhi Aswinabawa menjelaskan, pelayanan di lima koridor transportasi WSBK Mandalika akan melibatkan sumber daya dari Poltekpar Lombok.

"Kita ingin tamu yang datang merasakan bahwa Lombok ini memang super. Sehingga nantinya dari Poltekpar juga akan mempromosikan destinasi wisata bagi tamu yang datang di tiap koridor," katanya.

Menurut Awan, kerja sama dengan Poltekpar Lombok juga dilakukan untuk membantu agar para mahasiswa Poltekpar bisa lebih utuh mengetahui dan memahami pola penyelenggaraan transportasi untuk sebuah ajang besar seperti WSBK ini.

"Agar kita menjadi lebih terbiasa lagi, karena tahun depan ada MotoGP. Sehingga WSBK ini menjadi test case yang baik," katanya.