Mataram (ANTARA) - Dalam rangka Hari Bhakti Pekerjaan Umum yang ke-76, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat memamerkan produk uji coba pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) di halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang NTB, setelah pelaksanaan upacara Hari Bhakti ke-76 PU, di Mataram, Jumat (3/12).
Adapun contoh produk hasil uji coba yang dipamerkan berupa paving blok segi empat, poreblock, semen pozzalan, batako, bata interlock, paving block segi enam, pembatas trotoar, pot bunga dan juga breakwater paving block segi empat.
Sebelumnya, hasil produk serupa juga pernah diperlihatkan ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M Basuki Hadimuljono, pada saat kunjungannya ke Lombok, 13 November 2021.
Basuki mengungkapkan bahwa FABA saat ini sudah bisa dipakai untuk bahan bangunan. Jadi, PU (Kementerian PUPR) pasti akan butuh karena banyak sekali bangunan seperti jembatan, rumah, yang bisa menggunakan FABA.
"FABA bisa berasal dari mana saja, baik dari batu bara ataupun yang lainnya. Kementerian PUPR pasti support sekali," kata Basuki.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB Lasiran menyampaikan bahwa saat ini di NTB, terdapat dua lokasi PLTU penghasil FABA, yaitu PLTU Jeranjang kapasitas 3x25 MW di Kebon Ayu, Lombok Barat dan PLTU Sumbawa2x7 MW di Sumbawa Barat.
"Masing masing memproduksi FABA cukup besar setiap bulannya. Ini yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah NTB, salah satunya untuk mendukung program zero waste," ujarnya.
PLN UIW NTB sendiri telah merencanakan pemanfaatan FABA ke depan. Misalnya pembuatan rabat jalan di desa wisata Gunung Janggot, Lombok Tengah dan di Sigar Penjalin, Lombok Utara.
Selain itu, FABA juga direncanakan untuk membangun sekolah di Yayasan Sumbawa Barat, rumah pelatihan difabel di Sayang Sayang dan juga pemberdayaan IKM atau UMKM yang berada di bawah binaan pemerintah provinsi NTB.
"Pengelolaan FABA ini nantinya akan kami sinergikan dengan program pemerintah, termasuk pengembangan IKM/UMKM untuk mendukung usahanya," ucap Lasiran
FABA ini sendiri merupakan abu atau sisa dihasilkan pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, yang terdiri dari Fly Ash dan Bottom Ash. Fly ash sendiri adalah produk sisa pembakaran yang "terbang", sedangkan yang terendapkan disebut dengan bottom ash.
Pemanfaatan FABA sangat berpotensi untuk mengembangkan industri dan dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat. Salah satu pemanfaatannya adalah di bidang konstruksi, seperti untuk campuran semen dalam pembuatan paving block, pembangunan jalan, jembatan, dan timbunan
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, telah ditetapkan bahwa FABA dikategorikan sebagai non limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
"Tentunya kami sangat berharap dukungan dari stakeholder terkait, agar FABA ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, khususnya di NTB," kata Lasiran.
Berita Terkait
Semangati jiwa patriotisme di Hari Pahlawan, PLN NTB gelar simulasi tanggap bencana
Senin, 18 November 2024 19:26
Hari Pahlawan: kolaborasi PLN dan Kejati NTB pastikan kesiapan pasokan listrik jelang Pilkada
Minggu, 10 November 2024 20:24
Semangat Hari Pahlawan: PLN UIW NTB edukasi manfaat listrik kepada usia dini
Jumat, 8 November 2024 6:04
PLN UIW NTB terangi mimpi warga kurang mampu di Hari Listrik Nasional ke-79
Rabu, 30 Oktober 2024 22:04
PLN NTB dukung optimalisasi layanan di RSUD Asy-Syifa' dengan penambahan daya listrik
Selasa, 15 Oktober 2024 7:07
PLN UIW NTB raih penghargaan Zero Accident Award dari Kemenaker
Minggu, 6 Oktober 2024 20:51
PLN gelar apel siaga kelistrikan MotoGP Mandalika 2024
Kamis, 26 September 2024 20:27
PLN NTB pastikan kelistrikan andal selama HUT ke-79 RI
Senin, 19 Agustus 2024 6:53