PLN Mataram mengamankan pasokan listrik untuk 33.718 pelanggan terdampak banjir

id PLN UP3 Mataram,Banjir Lombok,Pasokan Listrik Pelanggan

PLN Mataram mengamankan pasokan listrik untuk 33.718 pelanggan terdampak banjir

Seorang petugas PLN UP3 Mataram melakukan perbaikan jaringan listrik yang terdampak banjir di Kabupaten Lombok Barat, NTB, Senin (6/12/2021). ANTARA/HO-PLN

Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) bergerak cepat mengamankan pasokan listrik untuk keselamatan dan keamanan sebanyak 33.718 pelanggan yang terdampak banjir di sejumlah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat.

"PLN bergerak cepat mengamankan keselamatan masyarakat yang terkena dampak banjir dengan melakukan pemutusan aliran listrik untuk sementara waktu," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram Maman Sulaeman, di Mataram, Senin, mengatakan

Ia mengatakan hujan dengan intensitas relatif tinggi mengguyur Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, dan sekitarnya sejak hari Senin pagi.

Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya debit air sehingga terjadi banjir di beberapa lokasi.

Berdasarkan pantauan hingga pukul 14.00 Wita, kata Maman, sebanyak 183 unit gardu distribusi tersebar dan 33.718 pelanggan terdampak banjir.

Dari 183 unit gardu distribusi yang sempat terdampak, 44 di antaranya sudah normal atau menyala kembali.

"Progress penormalan saat ini sudah mencapai 24 persen. Upaya penormalan akan terus dilakukan dengan memperhatikan kondisi di lapangan," ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya terus melakukan pemantauan pada beberapa titik wilayah potensi banjir yang terparah di Kabupaten Lombok Barat, yaitu seluruh desa di Kecamatan Batulayar, sebagian desa di Kecamatan Gunung Sari, dan Kecamatan Sekotong.

Beberapa desa mengalami dampak cukup parah di Kecamatan Batulayar, yakni di Desa Senteluk,  Batulayar, Sandik, untuk Kecamatan Batu Layar. Sedangkan di Kecamatan Gunung Sari, meliputi Desa Medas, Ranjok, dan Taman Sari.

"Kalau di Kecamatan Sekotong, hanya Desa Pelangan yang terparah," ucap Maman.

Selain itu, kata dia, demi keselamatan dan keamanan warga, PLN harus memutus aliran listrik di lokasi terdampak, apabila debit air semakin tinggi dan kondisi semakin tidak aman untuk warga.

Hal itu untuk mencegah terjadinya arus hubung singkat yang bisa muncul akibat air yang masuk ke instalasi listrik.

Maman mengatakan sebelum menyalakan aliran listrik di lokasi terdampak, pihaknya juga harus memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi listrik, baik di sisi PLN dan pelanggan dalam posisi aman.

"Selain itu, PLN juga melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir," katanya.