Mataram (ANTARA) - Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Nasional RI sebesar Rp14 miliar untuk mendukung pembangunan gedung perpustakaan di kota itu.
"Insya Allah, tahun 2023 kita akan dapat bantuan sekitar Rp14 miliar untuk pembangunan gedung Perpustakaan Kota Mataram," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Effendi Eko Saswito di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan seusai mendampingi Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menerima kunjungan dari Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando di dampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram Jimmy Nelwan.
Menurutnya, untuk mendapatkan dukungan anggaran tersebut Pemerintah Kota Mataram sudah menyiapkan lahan di areal Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Mataram di bagian selatan.
Kawasan Kantor Dispora dipilih menjadi lokasi pembangunan gedung perpustakaan agar terintegrasi dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.
"Untuk luas lahan secara pasti itu belum saya tahu detail, tapi yang jelas lahan tersebut mencukupi sebab sebelumnya direncanakan jadi Gelanggang Olahraga Mini (GOR) mini hanya saja dinilai kurang," katanya.
Dikatakan, pembangunan gedung perpustakaan di samping RTH Pagutan dimaksudkan juga agar pengunjung yang datang bisa memiliki alternatif untuk membaca di luar atau di dalam ruangan.
"Pengunjung, sekaligus juga bisa mengimplementasikan pengetahuan yang di dapatkan," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, kemungkinan gedung Kantor Dispora akan ditukar dengan gedung Kantor Perpustakaan Kota Mataram yang saat ini berada di belakang Kantor KPU NTB Jalan Langko.
"Dengan demikian, gedung perpustakaan bisa dikelola lebih optimal," katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Mataram Jimmy Nelwan sebelumnya mengatakan, selain mengajukan usulan pembangunan gedung perpustakaan, juga telah diusulkan untuk penambahan koleksi buku, perlengkapan mebel dan mobil perpustakaan keliling.
"Semoga apa yang kita usulkan ini, bisa terealisasi bersamaan dengan gedung perpustakaan sebagai upaya menyediakan wadah informasi baik dalam bentuk buku maupun bentuk bahan lainnya bagi para pemustaka," katanya.