KMP ANDIKA NUSANTARA NYARIS TENGGELAM DI PADANGBAI-LEMBAR

id

     Mataram, 25/1 (ANTARA) - Kapal Motor Penyeberangan Andika Nusantara nyaris tenggelam di lintasan Padangbai-Lembar, akibat dihantam gelombang di perairan Selat Lombok, Rabu sore.

     Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridwan Syah, mengatakan, kapal ferry itu sempat miring dan terseret arus/gelombang, namun berhasil lolos dari ancaman tenggelam.

    Sebelum kapal itu miring, truk angkutan barang dalam kapal sempat bergeser terkena hantaman angin. 

     "Kapal ferry itu akhirnya berlabuh di gili (pulau kecil) Poh, sebelum memasuki teluk menuju pelabuhan Lembar. Tapi semua penumpang dan barang selamat," ujarnya.

     Kapal penyeberangan miliki PT Jembatan Merah (JM) itu bertolak dari Pelabuhan Padangbai, Pulau Bali, sekitar pukul 11.30 Wita menuju Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

     Kapal itu mengangkut 201 orang penumpang, delapan kendaraan kecil, enam unit truk sedang, empat unit truk besar, satu unit bus besar dan 55 unit sepeda motor.

     Saat ini, evakuasi masih berlangsung menggunakan tiga unit kapal masing-masing milik JM, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dan Badan SAR.

     Ridwan mengatakan, pihaknya telah mengerahkan empat unit bus Damri dan sejumlah kendaraan untuk mengangkut penumpang dan barang yang dievakuasi.

     "Semua penumpang selamat dan dalam keadaan sehat. Sekarang sedang dalam perjalanan dengan kapal evakuasi ke Pelabuhan Lembar untuk selanjutkan difasilitasi ke kediamannya," ujarnya.

     PT Indonesia Ferry (ASDP) menerapkan pola buka-tutup di lintasan Padangbai-Lembar, akibat cuaca buruk sejak tiga hari terakhir ini.

     Pola buka-tutup ditempuh demi keselamatan dan kelancaran transportasi laut pada rute Lembar-Padangbai.

     Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maritim, prakiraan cuaca di Selat Lombok hari ini yakni arah angin barat-barat laut, cuaca berawan, kecepatan angin 8-32 knot, tinggi gelombang rata-rata 0,5-2,5 meter, maksimum lima meter, dan dikategori bahaya bagi pelayaran sehingga tidak direkomendasikan.

     Saat ini, sebanyak 230 unit kendaraan beroda empat atau lebih yang mengangkut barang dan orang, sedang antre di pelabuhan penyeberangan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menunggu cuaca buruk berlalu.

     Antrean kendaraan roda empat atau lebih itu memadati kawasan pelabuhan hingga simpang tiga ruas jalan ke arah Sekotong. (*)