Mataram, 2/5 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi, menyerahkan bantuan peningkatan kualitas pendidikan, yang mengarah kepada penguatan layanan pendidikan yang berdaya saing dalam upaya mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas komprehensif.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis di sela-sela upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), yang digelar di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Rabu.
Bantuan peningkatan kualitas pendidikan itu berupa dana rehabilitasi ruang kelas yang rusak berat, antara lain kepada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 12 Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, dengan jumlah bantuan sebesar Rp456,65 juta lebih.
Bantuan lainnya untuk pelaksanaan program dan tunjangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI), yang ditujukan kepada 13 pengelola PAUD, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK), dan tunjangan untuk PTK.
Bantuan untuk pelaksanaan program dan tunjangan PTK-PAUDNI itu berkisar antara Rp5 juta lebih hingga Rp58 juta lebih.
Gubernur NTB juga menyerahkan bantuan dana hibah untuk sekolah/madrasah secara simbolis, yang diterima oleh 33 pengelola Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pengelola sekolah lainnya.
Bantuan dana hibah itu berkisar antara Rp2 juta hingga Rp55 juta, yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada kesempatan itu, Zainul menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan.
Zainul berharap, segala ikhtiar untuk memajukan dunia pendidikan itu terus ditingkatkan pendidikan di daerah itu semakin berkualitas, dan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat semakin terbuka.
"Memang diperlukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia sebagai upaya penyiapan generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, semua pihak harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai perguruan tinggi.
Hanya saja, perluasan akses pendidikan itu harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan.
"Kita pahami bahwa pendidikan merupakan sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, harkat dan martabat bangsa," ujarnya. (*)