Lombok Timur (ANTARA) - PT PLN (Persero) UIW NTB melalui PLN UP2D NTB secara resmi meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan meresmikan fasilitas pendidikan berbasis lingkungan, Eco School Lentera.
Acara yang berlangsung di Dusun Samang, Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur ini menjadi bukti komitmen PLN dalam mendukung pembangunan masyarakat melalui pendekatan berkelanjutan. Peresmian ini juga menjadi hadiah akhir tahun 2024 bagi masyarakat setempat.
Peresmian Eco School Lentera dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Manager PLN UP2D NTB Faris Fitrianto, Pimpinan Yayasan Lombok Eco International Connection (LEIC) Siti Aisyah, Ketua Kelompok Lansia Eco School Nusantara Mustafa, Kepala Bidang DLHK Lombok Timur Zakaria, serta Kepala Dinas Sosial Lombok Timur Iskandar.
Acara tersebut sekaligus menandai selesainya rangkaian kegiatan pembangunan yang dimulai pada Mei 2024.
Program ini dirancang untuk memberikan dampak positif kepada berbagai lapisan masyarakat, dengan melibatkan sebanyak 180 peserta didik lanjut usia, 50 anak-anak peserta didik, dan 10 relawan pengajar.
Melalui program ini, PLN melaksanakan pembangunan gedung sekolah baru yang ramah lingkungan serta menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk lansia dan pendidikan nonformal untuk anak usia dini.
Yayasan LEIC, yang menaungi para peserta, menjadi penerima manfaat langsung dari fasilitas ini. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, Eco School Lentera diharapkan mampu menciptakan generasi yang mandiri dan peduli lingkungan.
"Program ini merupakan wujud dari tanggung jawab PLN untuk berkontribusi dalam pengembangan sosial dan lingkungan. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan Eco School Lentera memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di Dusun Samang dan sekitarnya," ujar Faris Fitrianto.
Ia juga menegaskan bahwa sinergi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah adalah kunci keberhasilan inisiatif ini.
Senada dengan hal tersebut, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo, menambahkan bahwa program TJSL ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Wamen BUMN apresiasi kesiapan listrik PLN sambut Nataru 2025
"PLN berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan listrik yang andal, tetapi juga mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program-program inovatif. Kehadiran Eco School Lentera adalah bukti bahwa upaya kolaboratif dapat menghasilkan solusi yang berdampak besar bagi lingkungan dan kehidupan sosial. Kami sangat bangga dapat mempersembahkan ini sebagai hadiah akhir tahun 2024 bagi masyarakat," kata Sudjarwo.
Selain memberikan manfaat bagi lansia, fasilitas ini juga dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak melalui metode pembelajaran kreatif di luar jam sekolah formal.
Lansia yang mengikuti pelatihan di Eco School Lentera mendapatkan keterampilan hidup yang sesuai dengan kemampuan, sementara anak-anak memperoleh pendidikan informal yang berbasis lingkungan.
Pimpinan Yayasan LEIC, Siti Aisyah, menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN atas dukungan penuh dalam mewujudkan fasilitas ini.
Baca juga: Wamen BUMN cek langsung kesiapan SPKLU PLN layani kebutuhan Nataru
"Dengan adanya Eco School Lentera, kami optimis dapat mencetak generasi yang peduli terhadap lingkungan sekaligus memberdayakan lansia untuk tetap produktif dan berkarya," ujar Siti Aisyah.
Dengan hadirnya Eco School Lentera, PLN berharap program ini dapat menjadi model inspiratif bagi inisiatif serupa di daerah lain.
Keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat menjadi tujuan utama yang ingin dicapai, sekaligus memperkuat peran PLN sebagai mitra strategis dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Melalui semangat kolaborasi dan inovasi, PLN berkomitmen untuk terus menghadirkan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan misi perusahaan menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.