Pemprov NTB didorong mediasi konflik Teluk Ekas libatkan Lombok Timur-Tengah

id NTB,Bupati Lombok Timur Haerul Warisin,DPRD NTB,konflik teluk ekas,lombok timur,lombok tengah

Pemprov NTB didorong mediasi konflik Teluk Ekas libatkan Lombok Timur-Tengah

Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), M Nashib Ikroman. ANTARA/Nur Imansyah

Mataram (ANTARA) - Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, M Nashib Ikroman mendorong pemerintah provinsi segera mengambil inisiatif melakukan mediasi atas persoalan pemanfaatan ruang wilayah laut yang terjadi di Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

"Jika tidak ditangani dengan cepat, dikhawatirkan justru menimbulkan dampak negatif lain yang merugikan berbagai pihak. Inisiasi mediasi ini harus segera dilakukan, jangan dibiarkan persoalannya berkembang," ujarnya di Mataram, Rabu, menyikapi viralnya video Bupati Lombok Timur Haerul Warisin yang diduga mengusir pemandu selancar dan wisatawan di Teluk Ekas pada Selasa (17/6).

Menurut politisi dari Dapil Kabupaten Lombok Timur bagian selatan ini, soal yurisdiksi wilayah disertai kewajiban dan kewenangan pemanfaatan ruang laut ini sudah memiliki berbagai regulasi yang bisa dipacu secara bersama. Hanya saja, jika persoalan yang ada tidak dibahas disertai dengan regulasi, maka justru akan menimbulkan masalah.

"Bab konflik pemanfaatan ruang laut ini banyak terjadi, di wilayah selatan Lombok Timur pemanfaatan pariwisata dengan budidaya laut juga bermasalah," ungkapnya.

Baca juga: Bupati Lombok Timur larang perahu wisatawan luar masuk di Teluk Ekas

Persoalan seperti di Teluk Ekas ini banyak terjadi, sehingga yang dibutuhkan adalah membangun kesepahaman dan pengertian antarsatu dengan yang lain. Bagaimana pelaku usaha wisata di Teluk Ekas memperoleh dampak positif dari ramainya wisatawan yang menikmati ombak untuk surfing serta para pelaku wisata di luar Teluk Ekas juga tetap operasional, sehingga dunia pariwisata NTB optimalkan dan saling sokong antara wilayah satu dengan yang lain.

"Masing-masing kita harus memiliki perspektif kolaborasi, jangan justru sebaliknya," katanya.

Baca juga: Surfing di Teluk Ekas dilarang, Begini tanggapan Pemkab Lombok Tengah

Sebelumnya Bupati Lombok Timur Haerul Warisin angkat bicara terkait viralnya video dugaan pengusiran wisatawan yang dibawa oleh sejumlah pemandu selancar asal Lombok Tengah ke wilayah perairan Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur pada Selasa (17/6).

"Jadi saya melihat di WhatsApp grup, kemudian di Facebook, tanggapan orang-orang plus minus, itu hal biasa. Karena bagaimana pun tujuan baik dan segala macam perubahan yang kita lakukan pasti ada resikonya. Artinya tidak selamanya perbuatan baik yang kita lakukan akan baik-baik ditanggapi oleh orang-orang, terutama yang kurang memahami," ujarnya melalui rekaman video yang diterima wartawan di Mataram.

Baca juga: Bupati Lombok Timur usir boatman di Teluk Ekas, begini respons Pemprov NTB

Namun demikian, kata orang nomor satu di Lombok Timur ini, apa yang dilakukannya semata-mata untuk melindungi pelaku wisata dan masyarakat setempat. Karena dirinya banyak menerima keluhan dari pelaku wisata setempat, termasuk tamu yang menginap di kawasan Ekas, tidak bisa menikmati aktivitas selancar akibat dominasi wisatawan yang datang dari luar Kabupaten Lombok Timur.

Atas harapan masyarakat dan pelaku wisata tersebut, dirinya mengambil langkah bahwa surf guide dari luar daerah, khususnya dari Lombok Tengah, untuk tidak membawa tamu ke Ekas kecuali para wisatawan tersebut menginap di hotel-hotel yang berada di Lombok Timur.

Baca juga: Bupati Lombok Timur klarifikasi video pengusiran wisatawan di Teluk Ekas
Baca juga: Teluk Ekas Mendunia
Baca juga: NTB dorong Teluk Ekas jadi sentra budi daya rumput laut

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.