Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerapkan layanan tempat penampungan sementara (TPS) keliling (mobile) untuk penanganan sampah di pasar tradisional.
"Dengan menerapkan TPS mobile tersebut, penanganan sampah di pasar tradisional relatif aman dan terangkut lebih maksimal," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.
Penerapan TPS mobile di pasar tradisional tersebut diprioritaskan untuk pasar-pasar besar antara lain Pasar Mandalika, Kebon Roek, Pagesangan, dan Cakranegara.
Di setiap pasar di siagakan dua dump truk sebagai TPS mobile, dengan demikian pedagang dan petugas bisa lebih mudah mengangkut sampah ke dump truk.
"Sebelumnya, kami siagakan kontainer. Tetapi pedagang lebih banyak buang di luar kontainer sehingga sampah berserakan dan menambah pekerjaan petugas," katanya.
Baca juga: TPS mobile disiapkan di 50 kelurahan Kota Mataram
Karena itu, lanjutnya, penerapan TPS mobile di sejumlah pasar tradisional dinilai lebih efektif karena begitu truk penuh dengan sampah, petugas langsung buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.
Dalam sehari, sampah pasar rata-rata bisa mencapai 4-5 ton, karena satu dump truk rata-rata sekitar 2-2,5 ton sampah.
Setelah sistem TPS mobile diterapkan pada sejumlah pasar tradisional, kondisi pasar tersebut kini jauh lebih bersih dibandingkan sebelumnya.
"Yang terpenting, para pedagang dan petugas di pasar bisa berpartisipasi dan berkomitmen membuang sampah pada tempatnya dan pada jadwal yang ditetapkan," katanya.
Baca juga: DLH uji coba penerapan TPS mobile di Lawata Mataram
Lebih jauh, Denny juga mengatakan, penerapan TPS mobile juga dilakukan di TPS Lawata, dengan mengarahkan petugas pengangkut sampah lingkungan yang menggunakan roda tiga menaati jam buang di TPS Lawata.
"Jam buang di TPS Lawata kami tetapkan mulai pukul 15.00 Wita sampai 18.00 Wita," katanya.
Pada waktu yang telah ditetapkan itu, dump truk terbuka sudah siap di TPS menunggu petugas kendaraan roda tiga. Begitu roda tiga datang, mereka bisa langsung menaikkan sampah ke dump truk.
"Jadi sampah tidak diturunkan ke areal TPS, melainkan langsung naik ke dump truk. Jadi TPS bisa tetap bersih dari sampah," katanya.
Penerapan TPS mobile di Kota Mataram dinilai lebih efektif karena ke depan Kota Mataram tidak perlu lagi menyiapkan TPS konvensional dengan kebutuhan lahan, bangunan, serta alat berat.
"Bahkan, tanpa TPS konvensional lingkungan sekitar bisa lebih bersih, aman, serta nyaman untuk berbagai aktivitas masyarakat," katanya.