Mataram (Antara Mataram) - Bank Indonesia memproyeksi kebutuhan uang masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) periode bulan puasa dan Lebaran 1434 Hijriah sebesar Rp964,6 miliar.
"Jumlah itu meningkat sebesar Rp192,9 miliar atau 24,99 persen dibanding realisasi pada periode sebelumnya," kata Kepala Perwakilan BI NTB Bambang Himawan ketika menjelaskan langkah antisipasi kebutuhan transaksi masyarakat NTB periode Ramadan dan Idulfitri di Mataram, Jumat.
Saat menjelaskan hal itu, Bambang didampingi sejumlah perwakilan lembaga perbankan yang beroperasi di NTB, seperti BCA, Bank Mandiri, Bank NTB, BRI, dan BNI.
Bahkan, pimpinan BI dan sejumlah perwakilan bank itu lebih dahulu berdiskusi membahas langkah-langkah antisipasi terhadap kebutuhan transaksi masyarakat NTB periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini.
Pada intinya, semua bank yang beroperasi di NTB siap melayani kebutuhan masyarakat dengan mempersiapkan sistem pembayaran tunai dan nontunai.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama periode Ramadan dan Idulfitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai dan transaksi nontunai.
Secara nasional, BI memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini sebesar Rp103,1 triliun atau meningkat sebesar Rp17,4 triliun dibanding realisasi tahun sebelumnya.
Kebutuhan uang pecahan besar (UPB) diproyeksikan sebesar Rp93,4 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) diproyeksikan sebesar Rp9,7 triliun.
"Tahun ini diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 20 persen, antara lain dipengaruhi oleh faktor pembagian gaji ke-13 PNS/TNI/Polri, dan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM)," ujar Bambang.
Khusus di NTB, dari proyeksi kebutuhan uang sebesar Rp964,6 miliar itu, kebutuhan UPB diproyeksikan sebesar Rp868,48 miliar dan UPK diproyeksikan sebesar Rp96,16 miliar.
Menurut Bambang, untuk memenuhi kebutuhan uang tersebut, BI Perwakilan NTB telah meningkatkan ketersediaan uang kartal hingga Rp1,29 triliun atau meningkat sebesar 19,04 persen dibanding periode sebelumnya.
"Ketersediaan uang kartal itu diyakini dapat memenuhi kebutuhan uang masyarakat NTB periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini," ujarnya. (*)