Mataram (Antara Mataram) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah mengkoordinasikan penerbangan tambahan atau "extra flight" pada puncak arus mudik dua hari sebelum lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah.
"Kami tingkatkan koordinasi dengan pihak maskapai, agar jika lonjakan penumpang melebihi kepasitas maksimum pada puncak arus mudik maka sudah ada kesiapan `extra flight`," kata Kepala Dishubkominfo Provinsi NTB Ridwan Syah, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, dari koordinasi awal diketahui pada dasarnya pihak maskapai siap membuka penerbangan tambahan jika terjadi lonjakan penumpang, yang dilihat dari jumlah pemesan tiket.
Penerbangan tambahan itu merupakan bagian dari bisnis dan pelayanan jasa transportasi udara.
Namun, penerbangan tambahan itu hanya dibuka untuk rute tertentu yang terdeteksi dari pemesan tiket sering melampaui kapasitas maksimum, seperti rute Surabaya-Lombok dan Jakarta-Lombok.
"Load factor untuk rute Surabaya dan Jakarta memang seringkali 100 persen, sehingga butuh `extra flight`, meskipun secara keseluruhan kapasitas maksimum belum semuanya terisi," ujarnya.
Ridwan menyebut transportasi udara untuk mengakses wilayah NTB dikelola oleh 11 unit maskapai penerbangan, seperti Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Wings Air, City Link, Trigana Air dan rute internasional dilayani oleh Silk Air dan AirAsia.
Setiap hari terdapat 78 pergerakan pesawat (mendarat dan terbang) di Bandara Internasional Lombok (BIL), dengan kapasitas tampung maksimum sekitar 3.500 kursi.
"Sejauh ini baru terisi 2.813 kursi (data 2012) sehingga masih belum maksimal pemanfaatan kursi. Akan tetapi juga dibutuhkan `extra fligt` untuk rute tertentu seperti Surabaya dan Jakarta," ujarnya.
Ridwan menambahkan, pihaknya juga menempatkan posko mudik/balik di Bandara Internasional Lombok, yang dilengkapi dengan aparat keamanan dan petugas medis. (*)
Dishubkominfo NTB koordinasikan "extra flight" arus mudik
"Kami tingkatkan koordinasi dengan pihak maskapai, agar jika lonjakan penumpang melebihi kepasitas maksimum pada puncak arus mudik maka sudah ada kesiapan `extra flight`," kata Kepala Dishubkominfo Provinsi NTB Ridwan Syah.