Depok (ANTARA) - Guru Besar di Bidang Ilmu Ekonomi Kependudukan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Prof. Omas Bulan Samosir, Ph.D., menyatakan demografi akan mendorong pemberdayaan penduduk sebagai mesin pertumbuhan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
"Indonesia sebagai negara penduduk terbesar keempat di dunia, saya percaya akan dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045 jika kita mengelola dan memberdayakan penduduk sebagai mesin pertumbuhan ekonomi," kata Prof. Omas Bulan Samosir, Ph.D., di Kampus UI Depok, Kamis.
Ia menjelaskan, ilmu demografi akan menolong Indonesia dalam pemberdayaan penduduk sebagai mesin pertumbuhan, sebagai sumber daya utama (ultimate resource) dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Ilmu demografi memberi sumbangan bagaimana membangun negara ini melalui pengelolaan penduduk.
Lebih lanjut ia memaparkan, selain sebagai ilmu pengetahuan, demografi memegang peranan penting untuk kesejahteraan umat manusia (demography is the core) dan kesejahteraan penduduk Indonesia.
Demografi menjadi ilmu pengetahuan dan menyumbang akal budi manusia tentang determinan pertumbuhan penduduk, pengumpulan data, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, program perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dunia usaha, dan masa depan peradaban.
Prof. Omas mengatakan perubahan demografi berdampak pada kemajuan sosio-ekonomi sebuah negara. Ada hubungan timbal-balik yang erat antara dinamika kependudukan (demografi) dan pembangunan.
"Dinamika demografi mempengaruhi kesejahteraan penduduk melalui pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sementara itu, kesejahteraan penduduk mempengaruhi dinamika demografi," kata Prof. Omas.
Baca juga: Guru Besar UI sebut definisikan budaya secara sederhana
Baca juga: Guru Besar Olahraga UNM dukung kebijakan Erick
Ia menambahkan, penduduk dunia akan mengalami dua kecenderungan besar di masa mendatang, yakni lebih banyak orang muda di negara berkembang dan lebih banyak orang tua di negara kaya. Itu sebabnya, katanya, Indonesia perlu memiliki proyeksi penduduk untuk memanfaatkan bonus demografi tersebut.
Demografi Indonesia menunjukkan laju pertumbuhan penduduk pada masa lampau disebabkan oleh tingkat kelahiran yang tinggi. Pemahaman yang semakin baik tentang peran demografi untuk kesejahteraan penduduk di Indonesia telah melahirkan kebijakan pembangunan berwawasan kependudukan (population-centered development), dimasukannya isu bonus demografi (demographic bonus) dalam dokumen perencanaan pembangunan, dan disosialisasikannya isu tren mega (megatrends) dan ketahanan demografi (demographic resilience).
Masyarakat yang memiliki ketahanan demografi, yaitu yang memiliki keterampilan, alat, kemauan politis, dan dukungan publik untuk mengelolanya sedemikian rupa, akan dapat mengurangi pengaruh negatif potensial pada individu, masyarakat, perekonomian, dan lingkungan. Lalu, memanfaatkan kesempatan yang datang bersama perubahan demografi untuk penduduk, kemakmuran, dan bumi.
"Ilmu demografi dapat memberikan sumbangan bagi negara ini mengenai pengelolaan penduduk. Kita perlu memikirkan strategi mengelola fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Ilmu ini akan menolong Indonesia sebagai negara berbudaya untuk memetakan dan mempertahankan bahasa, baik yang punah maupun terancam punah," katanya lagi. Selain itu, Ilmu Demografi menolong Indonesia dalam merencanakan serta melaksanakan pembangunan dari, oleh, dan untuk penduduk, kata Prof. Omas.