Legislator: Mataram diminta Tingkatkan Pelatihan sambut MEA

id MEA

Pelatihan peningkatan keterampilan atau `skill` para pelaku usaha maupun para tenaga kerja sangat penting sebagai persiapan untuk bersaing
Mataram,  (Antara)- Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta kepada Pemerintah Kota Mataram untuk meningkatkan pelatihan keterampilan bagi para pelaku usaha dan masyarakatnya untuk menyambut dimulainya pasar global Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Pelatihan peningkatan keterampilan atau `skill` para pelaku usaha maupun para tenaga kerja sangat penting sebagai persiapan untuk bersaing," kata anggota DPRD NTB I Made Slamet di Mataram, Kamis, usai bertemu dengan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh.

Ia mengatakan, dengan memiliki kemampuan khusus di bidang masing-masing, masyarakat akan mampu meningkatkan daya saing pasar secara sehat dan profesional.

Menurutnya, siap atau tidak siap Pemerintah Kota Mataram harus mengambil langkah strategis agar pemberlakukan MEA tidak menjadi beban, tetapi bagaimana MEA menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi daerah.

Salah satu upaya adalah bagaimana pemerintah menyiapkan SDM yang berkualitas, memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri ke depan.

"Dengan `skill" yang dimiliki, pemerintah dapat menciptakan SDM tenaga kerja yang memiliki keahlian, ketangkasan serta mampu bersaing dalam dunia usaha agar MEA menjadi keuntungan bagi daerah," ujarnya.

Terkait dukungan anggaran untuk mendorong pemerintah kota agar dapat melaksanakan berbagai pelatihan keterampilan, Slamet mengatakan selama kegiatan itu untuk kepentingan masyarakat secara luas, pihaknya siap mengusulkan dukungan anggaran ke pemerintah provinsi.

Namun, katanya, khusus untuk anggaran pemberian bantuan modal di DPRD NTB, bantuan dapat disalurkan melalui dana bantuan sosial (bansos).

Bansos ini diberikan dari pemerintah kepada masing-masing anggota dewan, yang dikembalikan lagi untuk membantu permodalan usaha kecil menengah (UKM), tetapi pemberian modal bantuan harus disertai dengan pengawasan agar pemanfaatannya tepat sasaran.

"Seperti halnya saya saat ini memiliki 75 pedagang binaan di Pasar Karang Jasi yang sudah mendapatkan modal bantuan dan terus kita bina dan pantau," katanya.