Kebutuhan ikan air tawar di Mataram mencapai 200 ton per bulan

id ikan air tawar di Mataram,Ikan di Mataram,Kebutuhan ikan air tawar,Ikan,DKP Mataram

Kebutuhan ikan air tawar di Mataram mencapai 200 ton per bulan

Aktivitas pedagang ikan air tawar jenis nila di Pasar Dasan Agung, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomal)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan kebutuhan ikan air tawar, khususnya nila,
di daerah itu, mencapai 200 ton per bulan.

"Tetapi pembudi daya ikan nila di Mataram hanya mampu memenuhi sekitar 40 persen dari 200 ton kebutuhan per bulan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Minggu (28/5).

Sekitar 60 persen sisanya, lanjut dia, didatangkan dari kabupaten penyangga, seperti Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

Selain itu, para pembudi daya ada yang mengembangkan ikan air tawar jenis lele, patin, dan bawal untuk menambah pemenuhan ikan air tawar di Mataram.

"Dengan adanya tambahan kebutuhan dari kabupaten penyangga dan jenis ikan air tawar lain, bisa mendukung tingkat konsumsi ikan di Kota Mataram saat ini mencapai mencapai rata-rata 20 kilogram per kepala keluarga (KK) per bulan," katanya.

Menurutnya, kendala yang dihadapi para pembudi daya ikan air tawar, terutama nila, saat ini harga pakan yang cukup tinggi yakni berkisar Rp14.500 hingga Rp16.000 per kilogram, tergantung besar dan kecil diameter pakan.

"Pemberian pakan pada ikan disesuaikan dengan ukuran ikan, jika masih kecil diameter pakan yang diberikan juga lebih kecil. Semakin besar ikan, maka diameter pakan semakin besar," katanya.

Dengan harga pakan yang dinilai tinggi bahkan lebih tinggi dari harga beras yang saat ini Rp12.000 per kilogram itu, para pembudi daya ikan air tawar di Kota Mataram mengurangi produksi ikan nila.

"Kenaikan harga pakan memang memengaruhi juga harga ikan di pasar dari Rp30.000 per kilogram menjadi Rp32 ribu per per kilogram. Tapi belum bisa diimbangi oleh pembudi daya," katanya.

Untuk membantu mereka, tambahnya, pemerintah kota melalui dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Kota Mataram, memberikan subsidi bantuan pakan sekitar Rp100 juta per tahun.

"Akan tetapi, bantuan itu sifatnya stimulan dan tentunya anggota DPRD bersangkutan tidak bisa memberikan bantuan serupa pada petani yang sama setiap tahun," katanya.

Irwan menambahkan jumlah budi daya ikan air tawar di Kota Mataram 98 kelompok, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram dan paling banyak di Kecamatan Selaparang dan Sandubaya.