Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, realisasi retribusi pasar tradisional di Mataram sampai Mei 2023, sudah mencapai Rp2,9 miliar dari target Rp7,5 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Jumat, mengatakan, jika melihat target bulanan realisasi retribusi pasar itu, berada di bawah target. "Idealnya, bulan Mei realisasi retribusi pasar bisa mencapai Rp3 miliar, barulah bisa kita sebut aman," katanya.
Untuk mengejar ketertinggalan retribusi pasar, katanya, pihaknya saat ini sedang melakukan penertiban terhadap los pasar yang sudah tidak dimanfaatkan dan akan dialihkan serta dioptimalkan untuk pedagang lain yang ingin berjualan.
Menurutnya, setelah dilakukan pendataan ternyata banyak lapak di los pasar yang sudah tidak dimanfaatkan pedagang sehingga berpengaruh pada pembayaran retribusi setiap hari. "Meskipun mereta tetap bayar sewa ruang sekali sebulan sekitar Rp4.000-Rp5.000 per meter, tapi kalau los tidak digunakan kita tidak bisa dapat retribusi harian," katanya.
Di samping itu, Disdag Mataram segera menerapkan pembayaran retribusi non tunai untuk pasar tradisional, guna mencegah kebocoran dan mengoptimalkan pendapatan daerah. "Pembayaran retribusi non tunai untuk pasar tradisional itu akan menggunakan aplikasi yang sudah kita siapkan. Aplikasi ini kita buat sendiri tanpa melibatkan pihak ketiga," katanya.
Dikatakan, aplikasi retribusi pasar non tunai itu yang dibuat Disdag itu dinamakan sistem pembayaran retribusi "online" pasar rakyat tradisional terintegrasi (Siperonparti). "Aplikasi Siperonparti ini kita buat sendiri, dan segera akan kita lakukan uji coba pada beberapa pasar tradisional," katanya.
Baca juga: Tampung 1.141 pedagang Pasar Jambu Dua Bogor di revitalisasi
Baca juga: Disdag Mataram menata sejumlah pasar tradisional
Menurutnya, beberapa pasar tradisional yang akan menjadi lokasi uji coba adalah Pasar Dasan Agung dan Pasar Perumnas. Dua pasar tersebut dipilih untuk uji coba karena jumlah pedagang tidak terlalu banyak dan data-data sudah lengkap. "Jumlah pedagang tetap di pasar tersebut sekitar 300 orang," katanya.
Dia berharap, sistem pembayaran retribusi non tunai ini bisa lebih efektif sekaligus menghindari potensi kebocoran sehingga target retribusi pasar tahun ini bisa tercapai.
Berita Terkait
Nama Selly menguat dicalonkan PDIP untuk maju Pilkada Mataram
Rabu, 7 Agustus 2019 17:06
Dinas Perdagangan Mataram verifikasi PKL Kota Tua Ampenan
Rabu, 26 Desember 2018 19:49
Disdag Mataram menyiapkan aplikasi Siperonparti retribusi pasar nontunai
Sabtu, 8 April 2023 16:00
Ada 1.213 BPR telah penuhi modal inti minimum Rp6 miliar
Sabtu, 4 Mei 2024 7:45
XL Axiata ubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris serta bagi dividen Rp635,5 miliar
Jumat, 3 Mei 2024 19:04
PUPR alokasikan Rp200 miliar untuk 12 jalan Inpres di NTB
Kamis, 2 Mei 2024 15:48
Garudafood sepakat membagikan dividen Rp331,92 miliar
Rabu, 1 Mei 2024 19:32
Dukungan pengusaha timnas Indonesia U-23 kini tambah 27 miliar
Selasa, 30 April 2024 4:57