Mataram (ANTARA) - Anggota Direktorat Polisi Perairan dan Udara Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) berhasil mengungkap adanya dugaan perdagangan ilegal detonator.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Arman Asmara Syarifuddin di Mataram, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya berhasil mengungkap hal tersebut dari giat patroli perairan di Selat Alas, sebagai pengamanan gelaran MXGP Sumbawa.
"Saat tim KM Baladewa milik Polairud patroli perairan melakukan pemeriksaan terhadap para penumpang kapal penyeberangan, ditemukan seseorang pria berinisial AM membawa tas ransel yang ternyata berisi 1.000 detonator," kata Arman.
Dari hasil interogasi, jelas dia, AM mengakui bahwa barang tersebut akan dijual kepada nelayan untuk kegiatan bom ikan di wilayah Sumbawa.
"Kepada anggota, pelaku juga mengakui masih ada detonator yang tersimpan di rumahnya di Labuhan Alas. Jumlahnya ratusan," ujarnya.
Tindak lanjut dari adanya pengakuan tersebut, Arman mengatakan bahwa tim langsung mengamankan AM dan melakukan penggeledahan ke rumahnya di Labuhan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Direktur Polairud Polda NTB Kombes Pol. Kobul Sahrin Ritonga turut mengungkapkan bahwa pihaknya telah menahan AM beserta barang bukti 1.840 detonator.
Kepada AM, penyidik menetapkan sebagai tersangka dengan menerapkan sangkaan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Berita Terkait
Walhi soroti Polda NTB tak ungkap kerugian kasus air di Trawangan
Jumat, 17 Mei 2024 18:07
Polda NTB terjunkan 300 personel dukung pengamanan WWF
Kamis, 16 Mei 2024 17:30
Kerja sama Polda NTB upaya lindungi ekosistem ISP resmi
Rabu, 15 Mei 2024 17:29
Polda NTB bantu Polres Lombok Barat tangani kasus anarkis
Rabu, 15 Mei 2024 16:12
Polda NTB dukung kelancaran WWF ke-10 dengan awasi akses menuju Pulau Bali
Selasa, 14 Mei 2024 16:52
Polda NTB perjuangkan hak restitusi para korban pekerja migran ilegal
Selasa, 14 Mei 2024 16:46
Kasus pelecehan mahasiswi PKL di KLU dihentikan, Manajer hotel: Silakan kembali lapor
Jumat, 10 Mei 2024 15:59
Pembangunan rusun personel Polri di Mandalika rampung
Rabu, 8 Mei 2024 23:56