Mataram (ANTARA) - Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu daerah dari 30 kabupaten/kota se-Indonesia dalam pelaksanaan Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia tahun 2023.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa, mengatakan, IDRIP tersebut merupakan program dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.
"Di Provinsi NTB ada tiga kabupaten/kota yang menjadi lokasi kegiatan IDRIP. Selain Kota Mataram, juga di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara," katanya.
Menurutnya, Kota Mataram terpilih menjadi lokasi pelaksanaan IDRIP dengan pertimbangan karena menjadi pusat konsentrasi masyarakat, sosial, ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan lainnya.
Selain itu Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB. Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.
"IDRIP ini terkait penanganan berbasis gempa dan tsunami. Karena itu program IDRIP bentuknya lebih pada pelaksanaan kegiatan tidak dalam bentuk anggaran," katanya.
Karena IDRIP ini terkait penanganan berbasis gempa dan tsunami, lanjutnya, BPBD telah menetapkan delapan kelurahan yang rata-rata berada di kawasan pesisir menjadi prioritas kegiatan IDRIP.