Danrem 162/WB menyelam tanam terumbu karang di perairan Gili Trawangan

id Penyelaman ,Penyelaman Gili Trawangan,Gili Trawangan,Terumbu Karang,Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti

Danrem 162/WB menyelam tanam terumbu karang di perairan Gili Trawangan

Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti, memimpin langsung penyelaman bersama 20 penyelam Korem 162/WB dan komunitas selam di perairan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, untuk penanaman terumbu karang dan parade bendera.

sebagai wujud rasa turut serta bertanggung jawab atas kelestarian alam, khususnya alam bawah laut...
Mataram (ANTARA) - Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Agus Bhakti, memimpin langsung penyelaman bersama 20 penyelam Korem 162/WB dan komunitas selam di perairan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, untuk penanaman terumbu karang dan parade bendera.

Siaran pers yang diterima di Mataram, Sabtu, menyatakan kegiatan penanaman terumbu karang dan parade bendera bawah laut ini diinisiasi oleh Danrem 162/WB dengan tujuan selain untuk memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, juga sebagai wujud rasa turut serta bertanggung jawab atas kelestarian alam, khususnya alam bawah laut (terumbu karang).

Penyelaman dibagi dua sesi, sesi pertama penanaman terumbu karang dilakukan di pagi hari dengan di Halik Reef, lokasi dive site di utara Gili Trawangan, sesi kedua parade bendera bawah laut di lokasi Shallow Turbo antara Gili Trawangan dan Gili Meno.

Brigjen TNI Agus Bhakti dalam keterangannya menyatakan inisiatifnya melakukan penanaman terumbu karang bukan kontribusi besar. Namun dengan kegiatan itu, sekaligus mengajak seluruh masyarakat dan para penyelam khususnya, untuk turut menjaga dan melestarikan ekosistem laut di perairan Indonesia.

"Memang tidak besar kontribusi yang kami lakukan, tapi kami mengajak seluruh masyarakat, dan (terutama) penyelam, marilah kita pelihara, kita lestarikan alam, kita tanam terumbu karang dan kita bisa menjaga ekosistem laut dengan baik,” kata jenderal kelahiran Kota Bandung tersebut.

Hal senada juga disampaikan Manajer Laguna Dive Center, Wenie Bokang, di sini koralnya banyak yang mati, karena mungkin zaman dulu, orang-orang datang ke sini cari ikan memakai bom.

"Jadi (terumbu karang) banyak yang mati. Dan koral itu pertumbuhannya lama sekali,” ujarnya.