Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid menghentikan sementara operasi penyelaman di lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Sejak pukul 13.00 WIB, penyelaman oleh semua tim saya hentikan," kata Rasyid dari KRI Rigel-933, Rabu.
Rasyid menjelaskan alasannya, karena pada saat bersamaan, KM Baruna Jaya IV akan melaksanakan pemotretan bawah laut menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV).
Kata dia, saat mengoperasikan ROV tidak boleh ada aktivitas di bawah laut, apalagi aktivitas penyelaman, karena sangat berbahaya.
Aktivitas itu kata dia, dilakukan sejak pukul 13.00 WIB hingga Kamis (14/1) pukul 05.00 WIB.
"Penyelaman akan dilanjutkan besok pukul 07.00 WIB," ujar Rasyid.
Hasil analisis dan pemetaan yang dilakukan Baruna Jaya akan diselami lagi, tetapi dengan cara manual, karena dua "beacon" atau pemancar signal dari Flight Data Recorder (FDR) dan Voice Recorder (CVR) sudah ditemukan sebelumnya.
"Di bawah laut sudah tidak ada lagi petunjuk atau signal," ujarnya.
Selasa (12/1) petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam dari TNI Angkatan Laut (AL).
Tersisa Voice Cockpit Recorder (VCR) atau rekaman pembicaraan pilot yang masih dilakukan pencarian.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Berita Terkait
Sriwijaya Mania sesalkan tembakan gas air mata ke suporter
Senin, 3 Oktober 2022 5:39
Kejaksaan Agung mendalami aliran dana Asabri ke petinggi Sriwijaya
Kamis, 11 Maret 2021 9:21
Tim DVI mengidentifikasi jenazah pilot dan dua penumpang Sriwijaya Air
Jumat, 29 Januari 2021 20:19
Keluarga korban kecelakaan Sriwijaya Air tabur bunga di Kepulauan Seribu
Jumat, 22 Januari 2021 11:20
SAR gabungan mengumpulkan 14 kantong jenazah korban SJ-182 hari ke-11
Selasa, 19 Januari 2021 21:33
RS Polri menerima 310 kantong jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air
Selasa, 19 Januari 2021 11:00
Tim DVI RS Polri identifikasi lima jenazah korban pesawat Sriwijaya Air
Selasa, 19 Januari 2021 6:20
Tim DVI Polri mengidentifikasi lima jenazah korban Sriwijaya Air
Minggu, 17 Januari 2021 22:09