IAIH Pancor gelar konferensi internasional bahas ketahanan sosial dan harmonisasi nilai kemanusiaan

id IAIH Pancor ,konferensi internasional ,ketahanan sosial ,harmonisasi ,nilai kemanusiaan

IAIH Pancor gelar konferensi internasional bahas ketahanan sosial dan harmonisasi nilai kemanusiaan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor menggelar International Conference on Social Humanities (ICSH) 2025 bertema “Resilience and Harmony: Navigating Social Change, Humanities and Da’wa” di Ruang Rapat Lantai 3 IAIH Pancor, Kamis. (ANTARA/HO - Dok IAIH Pancor)

Lombok Timur (ANTARA) - Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor menggelar International Conference on Social Humanities (ICSH) 2025 bertema “Resilience and Harmony: Navigating Social Change, Humanities and Da’wa” di Ruang Rapat Lantai 3 IAIH Pancor, Kamis.

Ketua Panitia ICSH 2025, Daeng Sani Ferdiansyah, M.Sos., dalam sambutannya mengatakan konferensi tersebut digagas untuk memperkuat kontribusi akademisi terhadap isu-isu sosial yang terus berkembang. Ia menilai dinamika perubahan sosial menuntut perguruan tinggi hadir memberikan arah dan solusi berbasis riset.

“Konferensi ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi ruang kolaborasi untuk membaca ulang kondisi sosial kita. Melalui pertukaran gagasan, riset, dan dialog lintas negara, kita berharap dapat merumuskan perspektif baru yang relevan bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan ICSH 2025 dirancang sebagai platform berkelanjutan bagi peneliti, mahasiswa, dan praktisi untuk mengkaji ketahanan sosial serta harmonisasi nilai kemanusiaan di tengah perubahan zaman.

“Kami ingin ICSH 2025 menjadi tradisi akademik yang tidak hanya memotret masalah, tetapi juga menawarkan arah perbaikan,” katanya.

Baca juga: IAIH Pancor Lombok Timur luncurkan gerakan bersih masjid

Rektor IAIH Pancor, Dr. TGB M. Zainul Majdi, MA., menilai tema konferensi sangat relevan dengan perubahan sosial yang terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Menurut dia, karakter audiens dakwah saat ini jauh lebih kritis dibandingkan dua dekade sebelumnya.

“Sekarang audiens mempertanyakan banyak hal yang dulu dianggap aksioma. Pola pertanyaan jamaah pun bergeser dari isu domestik ke isu global,” ujarnya.

Ia menegaskan perubahan pola pikir masyarakat menuntut pendakwah, akademisi, dan pemimpin publik untuk memperkuat kapasitas keilmuan serta sensitivitas sosial.

“Kita tidak bisa lagi berdakwah dengan pendekatan lama. Masyarakat kini menuntut argumentasi, data, dan kedalaman pandangan,” katanya menambahkan.

Baca juga: Mahasiswa mahasiswi IAIH Pancor raih juara di MTQM UIN Mataram 2025

Hadir sebagai pembicara tamu, Dekan FMKK Universitas Islam Selangor (Malaysia), Dr. Juzlinda Moh Ghazali, menyoroti pentingnya literasi digital dan etika kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat ketahanan sosial.

Ia mengingatkan bahwa 60 persen populasi Muslim berusia di bawah 30 tahun sehingga adaptasi teknologi berlangsung sangat cepat.

“Masyarakat mengonsumsi lebih banyak informasi, tetapi menyerap lebih sedikit kebijaksanaan. Kita semakin terhubung secara digital namun semakin terputus secara emosional,” katanya.

Ia menekankan perlunya penguatan etika AI dan literasi digital untuk mengurangi risiko misinformasi, manipulasi, dan kecanduan digital pada generasi muda. “Kita tidak boleh hanya menjadi pengguna, tetapi harus menjadi pembentuk dan penjaga etis AI,” tegasnya.

Konferensi berlangsung dinamis dengan tingginya partisipasi peserta pada sesi presentasi dan diskusi. ICSH 2025 menjadi salah satu upaya FDK IAIH Pancor dalam memperkuat kontribusi akademik terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan.

Baca juga: IAIH Pancor Lombok Timur ajak elemen bangsa tiru semangat pendiri NBDI
Baca juga: KKN Nasional IAIH Pancor digelar di Desa Subur Makmur Kalimantan Selatan
Baca juga: TGB: Alumni IAIH Pancor Lombok Timur harus jadi penerang

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.