Pesenam Aprizal akhiri penantian dengan perak gelang-gelang SEA Games 2025

id Muhammad Aprizal ,senam,gimnastik,perak,sea games,sea games 2025

Pesenam Aprizal akhiri penantian dengan perak gelang-gelang SEA Games 2025

Pesenam Indonesia Muhammad Aprizal membentangkan bendera Merah Putih setelah meraih medali perak pada nomor gelang-gelang SEA Games 2025 Thailand di Gymnasium 5, Thammasat University Rangsit Campus, Kamis (11/12/2025). (ANTARA/Muhammad Ramdan)

Bangkok (ANTARA) - Pesenam Indonesia Muhammad Aprizal akhirnya mengakhiri penantian panjang setelah meraih medali perak pada nomor gelang-gelang SEA Games 2025 Thailand di Gymnasium 5, Thammasat University Rangsit Campus, Kamis.

“Bangga pastinya karena saya sudah lama menantikan medali ini,” ujar Aprizal seusai perlombaan.

Hasil ini menjadi medali pertamanya sepanjang kiprah di pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut sejak debut pada 2017. Aprizal menempati peringkat kedua dengan nilai 12.900. Ia berada di bawah pesenam asal Vietnam Nguyen Van Khanh yang meraih emas dengan 13.767. Medali perunggu diraih pesenam Filipina De Leon Justine Ace setelah membukukan 12.700.

Bagi atlet yang kini berusia 30 tahun itu, podium kali ini menjadi momentum istimewa. Setelah beberapa kali gagal memetik hasil terbaik, ia akhirnya mampu “pecah telur” di Negeri Gajah Putih. Aprizal mengaku tidak memasang target muluk. Ia justru tampil lebih rileks setelah selama bertahun-tahun gagal menampilkan performa terbaik karena tekanan mental di arena.

“Sebelumnya kendalanya memang belum bisa menampilkan yang terbaik, mungkin karena nervous juga. Tadi saya mikirnya kalau nggak dapat ya sudah, mungkin belum rezekinya,” ujarnya.

Ketenteraman itu justru membawanya pada hasil manis. Ia menyebut dukungan Federasi Gimnastik Indonesia menjadi faktor besar dalam kebangkitannya tahun ini.

“Pengaruh besar dari federasi yang tetap percaya dan memberi kesempatan saya buat bela timnas lagi. Karena sempat vakum juga, nggak ikut timnas,” kata Aprizal.

Aprizal terakhir memperkuat Pelatnas pada SEA Games 2019 di Filipina. Setelah itu namanya tak lagi menghiasi daftar panggilan tim nasional hingga tahun ini. Kesempatan kedua itu dimaksimalkan dengan kerja keras, meskipun tak lagi muda dan harus melewati berbagai kendala selama latihan.

Baca juga: Klasemen medali Kejuaraan Dunia Senam Artistik

“Untuk para pelatih yang selalu support saya, dengan segala drama di latihan karena faktor usia juga. Saya udah capek, tapi mereka tetap dorong saya. Terima kasih juga untuk pelatih daerah saya,” ujar dia.

Ia sempat dilanda gugup menjelang tampil, namun arahan pelatih membuatnya kembali fokus pada setiap gerakan.

“Pelatih bilang harus tenang, gerakin satu-satu, jangan mikirin semuanya. Tapi tetap saja nerves juga, karena ini ajang besar dan ini medali pertama saya,” katanya.

Baca juga: KOI sebut Kejuaraan Dunia Senam menjadi pemacu lahirnya atlet berprestasi

Setelah meraih perak perdananya, Aprizal mengaku tidak ingin memasang rencana besar mengenai kelanjutan karier. Usianya yang kini tergolong senior membuat ia ingin menjalani segala sesuatu dengan lebih mengalir.

“Soal next SEA Games, kualitas saya jujur nggak tahu. Perjalanan menuju itu berat banget, banyak drama dalam mengambil gerakan. Jadi saya mengalir saja,” ujarnya.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.