Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini bahwa 21 wilayah kecamatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta statusnya awas mengalami kekeringan meteorologis.
Menurut siaran pers Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta pada Senin, berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga 10 September 2023 wilayah yang berstatus awas kekeringan di antaranya Kecamatan Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Kasihan, Pundong, Sedayu, dan Sewon di Kabupaten Bantul.
Kecamatan Gedangsari, Girisubo, Karangmojo, Ngawen, Playen, Ponjong, dan Wonosari di Kabupaten Gunungkidul serta Kecamatan Berbah, Cangkringan, Depok, Gamping, Kalasan, dan Sleman di Kabupaten Sleman juga berstatus awas kekeringan.
"Wilayah yang berstatus awas tersebut mengalami hari tanpa hujan lebih dari 61 hari dengan prakiraan curah hujan rendah di bawah 20 mm per dasarian," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas. "Masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis ini," katanya.
Ia menjelaskan bahwa peringatan dini kekeringan meteorologis disampaikan berdasarkan berkurangnya curah hujan dari keadaan normal dalam jangka waktu yang panjang, mulai dari kurun bulanan. Berdasarkan pantauan penurunan curah hujan, BMKG juga memetakan wilayah-wilayah yang statusnya siaga dan waspada kekeringan.
Wilayah yang tergolong berstatus siaga kekeringan karena mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari meliputi Kecamatan Nglipar, Semin, dan Tepus di Kabupaten Gunungkidul; Kecamatan Girimulyo di Kabupaten Kulon Progo; serta Kecamatan Ngemplak, Pakem, dan Turi di Kabupaten Sleman.
Selain itu, ada 23 kecamatan yang berstatus waspada kekeringan karena mengalami hari tanpa hujan lebih dari 21 hari dengan prakiraan curah hujan rendah, di bawah 20 mm per dasarian (sepuluh hari). Wilayah yang statusnya waspada kekeringan yakni Kecamatan Bambanglipuro, Kretek, Pandak, dan Piyungan di Kabupaten Bantul; Kecamatan Galur, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Samigaluh, Sentolo, dan Watesdi Kabupaten Kulon Progo; serta Kecamatan Minggir, Moyudan, Prambanan, Seyegan di Kabupaten Sleman.
Reni mengimbau warga yang tinggal di daerah berstatus awas, siaga, maupun waspada kekeringan melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan terjadi penyusutan air tanah serta kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Kalimantan Selatan siap siaga tanggulangi kekeringan
Baca juga: Subang terus distribusikan air bersih ke daerah kekeringan
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta Noviar Rahmad sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah daerah sudah menyiapkan bantuan air bersih untuk warga. Menurut dia, Dinas Sosial sudah menyediakan bantuan air bersih sebanyak 236 tangki yang masing-masing empat ribu liter untuk membantu warga.
Berita Terkait
BPBD Bantul Yogyakarta salurkan 3,1 juta liter air bersih
Selasa, 3 Oktober 2023 16:55
Pasokan air di empat kabupaten berstatus darurat masih aman di Yogyakarta
Sabtu, 30 September 2023 21:06
Ribuan hektare lahan padi di Yogyakarta puso akibat kekeringan
Jumat, 5 Juli 2019 16:16
Pemkab Lombok Utara susun draft dokumen mitigasi dampak El Nino
Kamis, 21 Maret 2024 19:53
Gubernur NTT Ayodhia meminta dinas pertanian mulai distribusi benih ke petani
Senin, 22 Januari 2024 19:37
BPBD Lombok Tengah masih menerima permintaan bantuan air bersih
Rabu, 1 November 2023 13:02
BPBD Mataram menyiapkan suplai air bersih untuk bantu warga
Kamis, 19 Oktober 2023 15:19
Dampak kekeringan di Lombok Tengah meluas
Senin, 16 Oktober 2023 21:01