Yordania mengirim bantuan kemanusiaan untuk Gaza lewat Mesir

id Warga Gaza,Warga di Gaza,Jalur Gaza,Gaza,Yordania,Mesir,Bantuan Kemanusiaan

Yordania mengirim bantuan kemanusiaan untuk Gaza lewat Mesir

Foto arsip sebagai ilustrasi berita - Peralatan diangkut saat anggota Rumah Sakit Lapangan Militer Yordania bersiap naik ke pesawat saat mereka menuju ke Beirut untuk menyediakan bantuan medis menyusul ledakan pada hari Selasa, di Bandara Militer Marka, Amman, Yordania, Kamis (/6/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Muhammad Hamed/aww/cfo (REUTERS/MUHAMMAD HAMED)

Istanbul (ANTARA) - Yordania pada Kamis mengirimkan sebuah pesawat berisi bantuan kemanusiaan ke Mesir untuk Jalur Gaza yang tengah dikepung total dan diserang sengit oleh Israel.

Yayasan Amal Hashemite mengatakan "Sebuah pesawat bantuan kemanusiaan yang sebagian besar membawa persediaan medis sudah dikirimkan ke Gaza atas perintah Raja Yordania Abdullah II."

Pesawat bantuan itu dikirimkan di bawah koordinasi dengan Mesir. Persediaan bantuan akan dikirimkan ke otoritas kesehatan di Gaza melalui perbatasan Rafah.

Raja Abdulllah II pada Selasa lalu mengumumkan bahwa negaranya akan menyalurkan bantuan darurat untuk Jalur Gaza melalui Mesir.

Di tengah ketegangan Timur Tengah yang meningkat dramatis, pasukan Israel melancarkan serangan militer simultan dengan kekuatan penuh di Jalur Gaza, sebagai balasan atas serangan militer Hamas di wilayah Israel.

Konflik dimulai saat Hamas mengawali Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel yang merupakan serangan mendadak dari berbagai arah, termasuk serentetan tembakan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.

Hamas menyebut serangan itu sebagai balasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan kekerasan terhadap warga Palestina yang dilakukan para pemukim Yahudi.

Sebaliknya, sebagai balasan atas serangan Hamas itu, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza.

Balasan Israel meluas dengan menutup pasokan air dan listrik ke Gaza sehingga memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang sudah terguncang akibat pengepungan sejak 2007.

Sumber: Anadolu