Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan layanan pengawasan dan pendampingan terhadap balita stunting dari pintu ke pintu agar target satu digit kasus pada awal 2024 bisa tercapai.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan, Jumat, mengatakan, layanan "door to door" terhadap balita penderita stunting dilakukan oleh tim ahli gizi di 11 puskesmas se-Kota Mataram.
"Tim ini memantau pemberian makanan pendamping sekaligus mendampingi balita stunting ke poliklinik stunting di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram," katanya.
Pendampingan balita stunting ke poliklinik diprioritaskan untuk balita yang memiliki penyakit bawaan atau komplikasi.
Ia menjelaskan kasus stunting ada dua jenis, yakni stunting sehat dan yang disertai penyakit kronis atau komplikasi. Untuk balita stunting sehat bisa diintervensi dengan pemberian makanan dan susu kemudian dilakukan pengawasan.
"Tetapi untuk balita dengan penyakit kronis, selain diberikan makanan pendamping, penyakit mereka juga harus diobati. Jika tidak demikian maka kasusnya tidak mungkin teratasi," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi lintas sektor terkait bagaimana upaya peningkatan ekonomi keluarga balita stunting.
"Dari hasil evaluasi kami, faktor ekonomi juga berpengaruh terhadap kasus stunting," katanya.
Emirald menyebutkan, data rekapitulasi stunting di Kota Mataram per 20 November 2023 menunjukkan kasusnya sudah turun menjadi 11,98 persen dari sebelumnya 14,77 persen.
Baca juga: BKKBN berikan penghargaan kepada jurnalis televisi peduli stunting
Baca juga: Koordinator Srikandi PLN Bali-Nusra Raih Pos Kupang Award Lewat Program Pemberdayaan Ekonomi dan Penurunan Angka Stunting di NTT
Angka stunting sebesar 11,98 persen itu sudah melampaui target nasional sebesar 14 persen di akhir tahun 2023.
"Karenanya, pada 20 Desember ini kami kembali akan melakukan evaluasi dan rekapitulasi. Harapannya, angka tersebut bisa terus turun hingga satu digit atau di bawah 10 persen," katanya.
Berita Terkait
Kemarin, kunjungan wisatawan, kasus stunting hingga KPPS diharapkan netral di NTB
Jumat, 8 November 2024 6:44
Dinkes Mataram pertahankan data riil kasus stunting sebanyak 7,9 persen
Kamis, 12 September 2024 13:18
Pemkab-Baznas Lombok Tengah berikan makanan tambahan turunkan stunting
Jumat, 16 Agustus 2024 13:44
Kasus stunting di Lombok Tengah diaudit
Jumat, 9 Agustus 2024 16:49
Satu kelurahan di Mataram bebas kasus stunting
Rabu, 24 Juli 2024 16:31
Kasus stunting di Mataram ditarget bisa capai di bawah 5 persen
Rabu, 24 Juli 2024 13:47
Lombok Utara gelar aksi bergizi untuk cegah kasus stunting
Rabu, 17 Juli 2024 16:30
Kasus stunting di Mataram turun jadi 7,9 persen
Kamis, 11 Juli 2024 16:30