Lombok Barat (Antara NTB) - BNI Syariah mendukung pengembangan industri pariwisata halal di Nusa Tenggara Barat.
"Kekayaan alam, budaya, serta kearifan lokal masyarakat lndonesia dapat menjadi modal yang diharapkan dapat menarik wisatawan muslim baik lokal maupun mancanegara," kata Direktur Utama BNl Syariah, Abdullah Firman Wibowo pada `Business Gathering Halal Tourism Lombok` dalam rangka pengembangan sektor wisata halal di NTB yang diselenggarakan BNl Syariah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Dinas Pariwisata NTB di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Rabu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekda NTB lr Rosyadi H Sayuti, Direktur Utama BNl Syariah, Abdullah Firman Wrbowo Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal, Ketua MUl NTB, Prof H Saiful Muslim, Ketua LPPOM MUI, Hj Rauhun.
Berdasarkan data Mastercar-Crescent Rating, Indonesia masuk dalam peringkat ketiga sebagai negara tujuan wisata muslim berdasarkan data yang didapat dari Global Muslim Travel Index (GMTl) 2017. Selain itu, berdasarkan data Association of the lndonesia Tours & Travel Agencies (ASlTA) potensi jumlah wisatawan halal tourism sebanyak 15 juta wisatawan dengan jumlah transaksi sekitar Rp223 triliun. lndonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memberikan potensi ekonomi yang cukup besar terhadap perkembangan bisnis wisata halal.
Salah satu provinsi kata Abdullah, yang memiliki potensi tersebut adalah NTB. Dalam ajang Worlds Best Halal Tourism Award 2016, NTB juga telah memenangkan 3 kategori yakni Worlds Best Halal Honeymoon Destination 2016, Worlds Best Halal Beach Resort World`s Best Halal Travel Website dan menjadi salah satu tujuan wisata halal dunia.
Sampai dengan akhir tahun 2017, jumlah wisatawan yang berkunjung ke TB ditargetkan mencapai 3,5 juta wisatawan. Dalam kurun waktu 2015-2016 wisatawan muslim yang berkunjung ke lombok telah meningkat sebanyak 50% dari 1 juta menjadi 1,5 Juta jiwa.
"Dengan melihat potensi tersebut. diperlukan adanya sinergi antara Pemerintah Daerah, pelaku industri pariwisata serta lembaga keuangan untuk memaksimalkan pengembangan sektor pariwisata halal daerah," katanya.
Abdullah menambahkan, tingginya minat masyarakat terhadap kebutuhan akan wisata halal, BNl Syariah akan melaksanakan program wisata halal bertema Hasanah Tourism.
Program Hasanah Tourism ini sejalan dengan tujuan BNl syariah untuk menjadi mitra Hasanah (Hasanah Banking Partner) dalam memenuhi setiap kebutuhan masyarakat termasuk dalam hal berwisata dengan fasilitas yang serba halal.
Dalam kesempatan yang sama, kepedulian BNl Syariah terhadap pengembangan potensi ekonomi dan industri pariwisata halal NTB diwujudkan dalam bentuk nyata melalui penandatangan nota kesepemahaman dengan Dinas Pariwisata NTB.
"Melalui nota kesepemahaman tersebut, BNl Syariah berkomitmen untuk dapat memberikan layanan peningkatan akses modal melalui skema pembiayaan serta melakukan edukasi perbankan syariah kepada pelaku usaha ekonomi kreatif kecil dan menengah dibawah binaan Dispar NTB," jelasnya.
Selain itu, BNl Syariah menyediakan produk perbankan syariah lainnya yang dapat mendukung sektor wisata NTB.
"Alhamdulillah BNI Syariah dan Dispar NTB dapat bersinergi untuk mendukung perkembangan sektor wisata halal, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi akselerasi pertumbuhan UMKM dan perekonomian daerah dari sektor pariwisata NTB," katanya.
Selain itu, pihaknya berharap dapat mempermudah akses masyarakat untuk menikmati wisata halal.
Kepala Dinas Pariwisata NTB H Lalu Moh Faozal mengapresiasi atas dukungan dengan sejumlah program berkaitan dengan kemajuan disektor wisata di NTB.
"Semoga dengan adanya kerjasama ini dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam berwisata dan kami berharap kedepannya dapat terus menjalin kerjasama yang baik dengan BNI Syariah sehingga percepatan ekonomi daerah dan sektor wisata halal NTB dapat terus ditingkatkan dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi NTB," tandas Faozal. (*)
BNI Syariah Dukung Pengembangan Pariwisata Halal NTB
Kekayaan alam, budaya, serta kearifan lokal masyarakat lndonesia dapat menjadi modal yang diharapkan dapat menarik wisatawan muslim baik lokal maupun mancanegara