Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus RM Ulun Ismoyo mengatakan agenda dan program yang akan dihadiri oleh Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia masih dipersiapkan dan sedang menunggu persetujuan tim Vatikan.
"Agenda maupun program selama perjalanan apostolik Paus dalam rentang kunjungan tersebut masih dipersiapkan dan sedang menunggu persetujuan tim Vatikan sehingga secara rinci belum diumumkan ke publik," kata RM Ulun Ismoyo dalam keterangan, di Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, nantinya, informasi ini akan diterbitkan melalui jalur komunikasi resmi Sekretariat Vatikan dan Kementerian Luar Negeri RI serta turut didukung oleh Panitia Kunjungan Paus Fransiskus yang dibentuk melalui Keputusan Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yaitu melalui situs www.mirifica.net.
"Hingga saat ini belum ada area, lokasi, maupun agenda yang secara resmi diumumkan, diharapkan umat dapat berhati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah mempercayai program yang beredar tidak dari jalur komunikasi resmi," katanya.
Sejauh ini, tim Vatikan memastikan Paus akan hadir di Ibukota Jakarta.
Ulun Ismoyo mengatakan dalam menanti kedatangan Sri Paus ke Indonesia hendaknya umat Katolik dapat mempersiapkan kerohanian dan spiritualitas dengan berdoa dan meresapi nilai-nilai serta pemikiran Paus Fransiskus.
Pihaknya menambahkan bahwa panitia kunjungan tidak memproduksi cenderamata resmi sehingga jika kelak ditemukan ragam merchandise di masyarakat, hal tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari kepanitiaan.
Baca juga: Industri senjata "ambil untung dari kematian"
Baca juga: Paus Fransiskus serukan gencatan senjata di Gaza
Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik yaitu pada 3 - 6 September 2024, yang diikuti dengan kunjungan ke Papua Nugini dan Vanimo pada 6 - 9 September, Timor Leste pada 9 - 11 September, dan Singapura pada 11 - 13 September.
Paus Fransiskus sebelumnya berencana melakukan kunjungan ke Indonesia pada 2020, namun rencana tersebut urung dilaksanakan akibat pandemi COVID-19.