Stasiun Geofisika Mataram akan Pasang Pendeteksi Gempa Seiiscomp3

id BMKG NTB

Stasiun Geofisika Mataram akan Pasang Pendeteksi Gempa Seiiscomp3

"Alat tersebut akan dipasang di bukit Pemenang (Kabupaten Lombok Utara), Kota Mataram, serta Kabupaten Sumbawa dan Bima"
Mataram (Antara NTB) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram akan memasang alat pendeteksi gempa jenis SeiisComP3 di empat kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang termasuk daerah rawan.

"Alat tersebut akan dipasang di bukit Pemenang (Kabupaten Lombok Utara), Kota Mataram, serta Kabupaten Sumbawa dan Bima," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto di Mataram.

SeiisComP3, kata dia, hanya seperangkat komputer yang berisi perangkat lunak (software) untuk menganalisa sinyal gempa bumi yang bersumber dari peralatan sensor gempa seismometer.

Alat tersebut diklaim mampu memberikan informasi gempa bumi kurang dari tiga menit setelah kejadian. Informasi yang dihasilkan berupa parameter gempa bumi, terdiri atas waktu kejadian, koordinat pusat, kedalaman dan kekuatan gempa bumi.

Dari hasil analisa menggunakan SeiscomP3, lanjut Agus, informasi gempa bumi kemudian diseminasikan melalui alat WRS dan media sosial sehingga masyarakat dapat juga menerima informasi langsung dengan mengakses laman BMKG.

"Dalam satu bulan ke depan, kami masih akan melaksanakan uji coba dan sinkronisasi sistem analisa SesiComP3 dengan `Jisview`. Setelah itu baru kami akan menggunakan SeiisComP3 sebagai `main system` mengingat kecepatan retrieve datanya," ucapnya pula.

Sebelum memanfaatkan alat tersebut, seluruh staf Stasiun Geofisika Mataram telah mengikuti evaluasi dan pengulangan pelatihan sistem pengolahan dan analisa gempa bumi dengan SeisComP3. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 26-28 November 2017.

Pelatihan melibatkan ahli dari PT Lembaga Elektroteknika Nasional (LEN) Industri.

Agus berharap dengan kegiatan pelatihan tersebut dapat meningkatkan kinerja unit pelaksana teknis, khususnya dalam memberikan layanan informasi gempa bumi kepada masyarakat NTB secara cepat, tepat, akurat, luas dan mudah dipahami. (*)