Moeldoko Kunjungi Ponpes Al-Manshuriyah Bonder Lombok Tengah

id moeldoko,Ponpes Al-Manshuriyah,Lombok Tengah,ntb

Moeldoko Kunjungi Ponpes Al-Manshuriyah Bonder Lombok Tengah

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko saat bersilaturahmi dengan para tuan guru, tokoh agam dan masyarakat di Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Ta`limusshibyan, Bonder, Lombok Tengah. (Foto Antaranews/Ist)

Jangan sampai kalian terjerumus
Lombok Tengah (Antaranews NTB) - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengunjungi Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Ta`limusshibyan, Bonder, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Moeldoko didampingi Deputi IV Eko Sulistyo dan Tenaga Ahli Utama Abetnego Tarigan bertemu pengasuh pondok pesantren itu TGH A Taqiuddin Manshur.

Selain itu, Moeldoko juga bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat dan ulama dari Lombok Tengah antara lain H Lalu Mudjitahid, Tuan Guru Maarif Ma`mun, Ketua Anshor NTB Zamroni dan Ketua Muslimat NU NTB.

Selain bertemu dengan para kiai dan ulama, Moeldoko juga memberi tausiyah kepada sekitar 200 siswa dan santri muda pondok pesantren itu.

"Dulu Moeldoko kecil tinggalnya di dusun, jauh dari kecamatan. Moeldoko kecil tinggalnya di langgar atau mushala. Pagi-pagi jam 4.00, anak-anak kecil termasuk saya sudah dibangunkan Kiai Slamet pakai rotan. Setelah itu belajar mengaji bersama. Baru dari situ pulang ke rumah, membantu orang tua di sawah. Kadang-kadang menyiram tembakau, membuat lubang untuk menanam jagung, atau memanen padi pakai tangan. Tergantung musimnya," kata Moeldoko.

Ia juga berpesan, anak-anak sekarang harus waspada terhadap bahaya narkoba yang sudah masuk ke mana-mana.

"Jangan sampai kalian terjerumus," pesan Moeldoko.

Sementara itu, TGH ATaqiuddin mengatakan apresiasi dan terima kasihnya atas kunjungan Kepala Kantor Staf Kepresidenan ke NTB.

"Saya mengucapkan syukur atas kehadiran Bapak Moeldoko di depan para santri di pondok ini," ujar TGH A Taqiuddin.

Ia memaparkan pondok pesantrennya mengasuh kurang lebih seribu santri yang tinggal di pondok, dan siswa-siswa seputar lingkungan pondok yang jumlahnya juga ribuan.

"Kami melayani pendidikan dari jenjang pendidikan PAUD sampai dengan SLTA. Termasuk sekitar 100 santri dari NTT," papar TGH Taqiuddin. (*)