KONDISI MUSEUM NEGERI NTB MEMPRIHATINKAN

id

          Mataram, 16/7 (ANTARA) - Kondisi Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup memprihatinkan, beberapa ruang pameran tetap dan gudang penyimpanan koleksi bocor, karena tidak tersedia dana rehab ringan termasuk mengecat tembok, sehingga gedung museum tampak kumuh.

         Kepala Museum Negeri NTB, R. Joko Prayitno di Mataram, Kamis mengatakan, pada 2009 tidak tersedia dana untuk rehab ringan, karena perencanaan dari pimpinan museum sebelumnya kurang baik dan tidak mengajukan permohonan anggaran untuk rehab dan keperluan lainnya.

         "Saya merasa prihatin atas penampilan gedung museum yang nampak kumuh, karena tidak tersedia anggaran untuk melakukan rehab, ruang pameran dan gudang penyimpanan koleksi yang bocor akan membahayakan bagi keberadaan koleksi benda-benda peninggal sejarah yang tidak ternilai itu," katanya.

         Menurut ketentuan, permuseuman ruang pameran maupun gudang penyimpanan koleksi tidak boleh lembab apalagi bocor, karena bisa mengakibatkan koleksi cepat rusak terutama yang berasal dari bahan kertas atau kain.

         Karena itu, kata Joko,  untuk  anggaran 2010 pihaknya akan merencanakan secara matang dan mengajukan permohonan dana untuk merehabilitasi terutama ruang pameran dan gedung penyimpanan koleksi agar benda-benda purbakala yang disimpan di Museum NTB tidak rusak.

         Selain itu, dana untuk penyelamatan dan pemeliharaan benda peninggalan sejarah sekarang ini tidak tersedia, sehingga cukup banyak situs yang ada di daerah ini tidak dipelihara dan keberadaannya kurang aman, sehingga tidak mengherankan beberapa waktu lalu sebuah patung terbuat dari batu di Bayang, Kabupaten Lombok Utara sempat dicuri, namun berhasil digagalkan aparat kepolisian.

         Joko mengatakan, UU No. 5/1992 tentang benda cagar budaya mengamanatkan pemerintah harus bertanggungjawab atas benda-benda cagar budaya termasuk menyediakan anggaran untuk penyelematan dan pemeliharaan benda-benda peninggalan sejarah.

         "Sebagian besar situs di NTB kurang mendapat perhatian, sehingga dikhawatirkan akan rusak atau hilang, seharusnya situs tersebut dirawat dan ditembok untuk keamanan, namun karena tidak tersedia dana upaya tersebut tidak bisa dilaksanakan," ujarnya.

         Jumlah koleksi di Museum Negeri NTB mencapai 7.538 buah yang terdiri atas benda kramologika atau keramik asing, heraldika atau piagam tokoh pahlawan, etnografika dan geologika atau hasil tambang.

         Sementara jumlah pengunjung Museum Negeri NTB hingga akhir Juni 2009 mencapai 7.936 orang terdiri atas rombongan anak-anak sebanyak 6.170 orang, anak perorangan tujuh orang, rombongan dewasa 1.237 orang dan dewasa perorangan 522 orang.

         "Angka itu jauh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1.119 orang," ujarnya.(*)