BI proyeksi ekonomi Jakarta tumbuh 4,7-5,5 persen

id ekonomi jakarta, ekonomi jakarta tahun 2025,pertumbuhan ekonomi jakarta

BI proyeksi ekonomi Jakarta tumbuh 4,7-5,5 persen

Calon pembeli memilih pakaian di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa, (10/12/2024). Bank Indonesia mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada November 2024 mecapai 125,9 dan meningkat dari bulan sebelumnya yakni sebesar 112,9 sehingga diharapkan menjadi indikasi optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia. ANTARA FOTO/Alif Bintang/aaa/Spt.

Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi DKI Jakarta memproyeksikan ekonomi Jakarta akan tumbuh kuat di kisaran 4,7-5,5 persen pada 2025.

"Pada 2025 pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan berpeluang tumbuh pada kisaran 4,7 sampai 5,5 persen yoy," kata Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Musni Hardi dalam "Jakarta Economic Forum: Outlook 2025" di Jakarta, Selasa.

Musni memaparkan, peningkatan ekonomi tahun depan bersumber dari masih kuatnya konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor di tengah normalisasi belanja pemerintah setelah tahun pemilu.

Adapun dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan yang tinggi diperkirakan didukung utamanya oleh sektor perdagangan, jasa keuangan, industri pengolahan, konstruksi serta informasi dan komunikasi.

Sementara itu, inflasi Jakarta pada 2025 diprakirakan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5 persen plus minus satu persen.

Baca juga: PLN NTB dorong penguatan ekonomi lokal melalui olahan kepiting dan kopi mangrove

Musni menyebut terjaganya inflasi didukung oleh sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang semakin kuat, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, serta kinerja pembayaran digital di Jakarta yang terus meningkat.

"Akselerasi penerimaan QRIS menjadi 'game changer' (pengubah permainan) pembayaran digital di Jakarta. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah pengguna. jumlah pengguna, maupun transaksi QRIS di Jakarta," katanya.

Musni menjelaskan, Jakarta memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional karena merupakan provinsi dengan pangsa ekonomi mencapai 16,6 persen, jumlah penduduk sebesar 10,7 juta jiwa atau 3,9 persen populasi nasional dan bonus demografi yang tinggi, yakni 71,28 persen penduduknya merupakan usia produktif serta produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita tertinggi.

Baca juga: Kurs rupiah hari ini melemah di tengah ekonomi AS yang membaik

"Jakarta juga memiliki interkoneksi yang tinggi dengan wilayah sekitarnya sebagai satu kesatuan aglomerasi ekonomi megapolitan Jabodetabek dengan pangsa hampir seperempat ekonomi nasional," katanya.

Di sisi lain, Jakarta juga memiliki peranan penting sebagai pusat keuangan sejalan dengan pangsa sektor jasa keuangan yang mencapai 44,5 persen terhadap nasional.

Hal itu tercermin dari persebaran lokasi kantor pusat perbankan di Jakarta yang mencapai 70 persen dan jumlah kantor cabang perbankan yang mencapai lebih dari 450 kantor cabang.