Kantor Berita Antara terima penghargaan Adam Malik Award 2019

id Antara,Adam Malik Award,media online,Kemenlu

Kantor Berita Antara terima penghargaan Adam Malik Award 2019

Pewarta Yuni Arisandy mewakili LKBN Antara menerima Adam Malik Award dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (9/1/2019). (ANTARA/Azis Kurmala).

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara menerima penghargaan Adam Malik Award 2019 untuk kategori media online terbaik dari Kementerian Luar Negeri RI.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menlu Retno Marsudi dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (9/1).

Melalui portal ANTARANews.com, ANTARA dinyatakan unggul dari dua nominasi lain yaitu Tempo.co dan CNN Indonesia.

"Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Luar Negeri kepada media nasional dan jurnalis yang telah berjasa untuk menyajikan informasi mengenai diplomasi Indonesia yang tepat dan berimbang kepada masyarakat luas," kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, selaku perwakilan juri sebelum pembacaan nominasi dan pemenang.

Tahun ini, Adam Malik Award diberikan untuk tujuh kategori yaitu media cetak terbaik, media online terbaik, media televisi terbaik, media radio terbaik, jurnalis media cetak terbaik, serta jurnalis media online terbaik.

Para penerima penghargaan dinilai berdasarkan lima kriteria yakni penyajian fakta yang tepat dan informatif, penyajian opini yg seimbang dan objektif, mengandung muatan edukasi politik kepada publik, intensitas pemberitaan yang dimuat, serta akurasi dan update pemberitaan.

"Proses seleksi lebih mengedepankan kualitas pemberitaan bukan kuantitas artikel atau berita yang ditulis," kata Yosep.

Adam Malik Award pertama kalinya diberikan untuk liputan media massa pada 2002, sebagai ungkapan terima kasih Kemlu atas kerja sama dan kemitraan yang telah terjalin baik antara diplomasi dengan kalangan media massa, dua bidang profesi yang karakter dasarnya kontradiktif satu sama lain.

Di satu sisi, diplomasi adalah satu bidang profesi yang banyak diselimuti elemen kerahasiaan. Sedangkan di sisi lain, media massa memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi secara cepat, tepat dan luas kepada publik. 

Padahal, diplomasi juga membutuhkan pemahaman masalah dan dukungan dari publik di dalam negeri. Sementara itu, bagi media massa, bidang luar negeri merupakan wilayah pemberitaan yang semakin menarik. 

Bahkan, dengan semakin dekatnya jarak antara faktor-faktor internasional dan domestik, masalah-masalah luar negeri semakin memiliki keterkaitan langsung dengan kepedulian dan kepentingan publik di dalam negeri.

Nama "Adam Malik" sengaja dipilih sebagai penghargaan dan kenangan atas jasa-jasa tokoh media massa nasional yang sekaligus tokoh diplomasi. 

Adam Malik sebagai wartawan profesional dan pendiri LKBN Antara yang kemudian menjabat Menteri Luar Negeri adalah personifikasi utuh dari kedekatan antara diplomasi dan media massa.

Baca juga: Jurnalis Antara raih penghargaan Adam Malik