Gubernur Iqbal: Masyarakat NTB tak usah risau dengan perang tarif impor

id gubernur ntb,lalu muhamad iqbal,perang tarif impor,tarif trump,produk ekspor,ekspor ntb

Gubernur Iqbal: Masyarakat NTB tak usah risau dengan perang tarif impor

Arsip - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (kiri) menyerahkan bantuan benih padi kepada petani di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (7/4/2025). (ANTARA/HO-Diskominfotik NTB)

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal meminta masyarakat untuk tidak usah risau dengan dinamika ekonomi global yang mencuat saat ini terutama perang tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat kepada semua negara.

"Tidak usah pesimis, kita harus tetap optimistis karena di balik setiap krisis pasti ada peluang," ujarnya di Mataram, Jumat.

Iqbal mengatakan, sebagian besar komoditas ekspor Nusa Tenggara Barat berkaitan dengan produk makanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat internasional.

Menurutnya, walau dunia sedang dilanda kesusahan akibat kebijakan perang tarif impor, kebutuhan makanan tidak akan pernah berkurang.

Baca juga: NTB antisipasi dampak sosial dari kebijakan tarif Trump

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kelompok komoditas ekspor Nusa Tenggara Barat yang umum dikirim ke Amerika Serikat merupakan hasil bumi berupa udang kaki putih beku tanpa kepala dan ekor, udang yang diolah atau diawetkan, serta vanili organik.

Pada Februari 2025, total nilai ekspor komoditas non tambang Nusa Tenggara Barat tercatat sebesar 7,28 juta dolar AS.

Nilai ekspor paling besar adalah ikan dan udang sekitar 2,81 juta dolar AS atau setara 39,59 persen. Produk yang dijual ke luar negeri berupa udang kaki putih dan lobster batu yang dikirim ke Amerika Serikat, Chili hingga Taiwan.

Baca juga: Prabowo berpesan kepada Airlangga negosiasi yang baik dengan AS untuk kepentingan RI

Selanjutnya, kelompok komoditas yang diekspor adalah perhiasan dan permata senilai 1,84 juta dolar AS atau setara 25,24 persen dari total nilai ekspor.

Produk yang dijual meliputi mutiara budidaya yang belum diolah dengan negara tujuan adalah Hongkong, Jepang, maupun Tiongkok.

Adapun nilai ekspor daging dan ikan olahan tercatat senilai 1,52 juta dolar AS atau setara 20,89 persen yang ditujukan ke Amerika Serikat, Puerto Riko, dan Singapura.

Nusa Tenggara Barat juga mengekspor komoditas buah-buahan berupa kacang mete menilai 662.655 dolar AS atau setara 9,10 persen ke Vietnam. Kemudian, ekspor batu apung mencatatkan nilai 244.759 dolar AS atau setara 3,36 persen ke Tiongkok Vietnam, dan Korea Selatan.

Komoditas biji-bijian berminyak berupa rumput laut juga mencatatkan nilai ekspor senilai 176.760 dolar AS atau setara 2,43 persen ke Tiongkok, Vietnam, dan Singapura. Sedangkan, gabungan komoditas non tambang lainnya tercatat hanya senilai 28.231 dolar AS ke sejumlah negara.

Baca juga: Kebijakan tarif AS terhadap China dinilai bakal sia-sia
Baca juga: Prabowo tegaskan Indonesia tetap netral, berharap AS-China capai kesepakatan