Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman menginginkan Pengurus Pusat Asosiasi Lari Trail Indonesia (PP ALTI) memperkuat karakter generasi bangsa lewat olahraga lari trail.
"Dalam lari trail ini juga ada pembangunan karakter, ada semangat berjuang untuk tidak kenal menyerah menerjang rintangan, dan tentunya harus memiliki fisik yang bugar. Kalau Bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang besar, maka harus memiliki karakter tersebut," kata Marciano dalam acara pengukuhan dan pelantikan Ketua Umum PP ALTI Bima Arya Sugiarto dan pengurus masa bakti 2021-2025 di Jakarta, Senin.
Marciano mengapresiasi perkembangan lari trail di Indonesia yang saat ini diperkirakan memiliki tiga juta anggota jdari sekitar 500 klub.
Dengan jumlah sebanyak itu, PP ALTI berperan strategis dalam membina olahraga ini dan sekaligus sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa pantang menyerah dan tangguh.
Ia menjelaskan tugas utama PP ALTI adalah juga mengantar atlet mencetak prestasi yang membutuhkan proses panjang yang perlu dipersiapkan secara baik.
"Kita perlu memberi waktu atlet kita untuk mempersiapkan diri juga bagi bidang terkait untuk menyiapkan strategi," katanya.
Baca juga: KONI Pusat menekankan kolaborasi untuk membawa pencak silat ke Olimpiade
Marciano berterima kasih kepada Ketua Umum PP ALTI Bima Arya Sugiarto yang sangat mempedulikan olahraga Indonesia di tengah tugas sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri.
Bima sendiri bertekad mempersembahkan prestasi untuk Indonesia. PP ALTI, kata dia, tengah persiapkan kontingen Indonesia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Lari Trail di Spanyol.
Baca juga: KONI merancang PON 2028 khusus cabang olahraga Olimpiade
Ia menyatakan kepengurusannya akan fokus pada beberapa hal krusial, termasuk penataan organisasi agar lebih profesional dan lebih rapi, serta mengajak seluruh kepala daerah di Indonesia berkolaborasi bersama ALTI.
Lari trail, kata dia, harus terus digairahkan di daerah-daerah, untuk membangun karakter dan menjadi wisata olahraga sehingga berdampak positif bagi perekonomian.