Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar akhirnya mengambil alih penghitungan suara tingkat PPK Kecamatan Tamalate, selain terlalu lama juga diduga terjadi banyak masalah sehingga diperlukan sinkronisasi penyamaan data saksi dengan jumlah perolehan suara di kotak suara.
"Ada tiga kelurahan di Kecamatan Tamalate yang perlu dilakukan sinkronisasi penghitungan suara. Seperti di Kelurahan Balang Baru, Parangtambung, dan Mangasa," tutur Komisioner KPU Makassar Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Gunawan Mashar di hotel Grand Asia Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa dini hari.
Ia menjelaskan, seperti di Kelurahan Balang Baru, data dicocokkan formulir DAA1 yang dimiliki saksi dengan DA1 Plano yang dimiliki KPU Makassar untuk diketahui dimana kesalahan datanya, sebab data DA1 merupakan salinan dari C1 di TPS.
Apabila sinkronisasi penghitungan suara untuk tiga jenis surat suara tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota sudah tidak ada masalah. Maka, akan diselesaikan di tingkat PPK kecamatan Tamalate, selanjutnya diteruskan ke KPU Kota.
"Kemungkinan baru bisa besok (14/5) siang diperkirakan selesai untuk hasil penghitungan di PPK. Kemudian dilaksanakan penetapan hasil rekapitulasi 15 kecamatan yang ada di Kota Makassar," tuturnya.
Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar ini mengungkapkan sejauh ini sudah 14 kecamatan telah selesai, namun masih tersisa tiga kelurahan untuk disinkronisasi di Kecamatan Tamalate, sehingga berdampak pada molornya penghitungan.
Selain itu terdapat sejumlah persoalan yang tidak berkesuaian antara data dari saksi-saksi sehingga harus dicocokkan dengan membuka kotak suara untuk mengambil formulir DA1.
Rencananya, rapat rekapitulasi penghitungan tingkat kota akan dimulai pada Selasa pada pukul 13.00 setelah data di Kecamatan Tamalate telah selesai disinkronisasi. Pelaksanaan sinkronisasi tersebut semula dijadwalkan selesai hari ini namun molor sehingga rapat pleno rekapitulasi penghitungan penetapan tingkat kota harus diskors.
Berdasarkan pantauan di pusat penghitungan rekapitulasi suara tingkat KPU Makassar di Hotel Grand Asia terlihat masih berlangsung. Tidak hanya itu, terlihat sejumlah tim dan saksi-saksi dari partai politik dan calon anggota legislatif stand by memantau proses penghitungan.
Kapolrestabes Makasar Kombes Pol Dwi Aribowo juga hadir untuk memantau proses penghitungan suara Pemilu 2019 dan menginstruksikan aparat untuk tetap berjaga-jaga dan waspada guna mencegah kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Sementara di luar arena penghitungan belasan orang membawa bendera parpol mencoba masuk, namun urung dilakukan karena ketatnya penjagaan. Mereka memilih berkumpul di luar hotel setempat.
Sementara informasi yang diperoleh, untuk penghitungan tingkat KPU Sulsel, belum difinalkan, sebab masih ada dua daerah hasil rekapitulasi belum masuk yakni Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
Untuk proses penghitungan di Kabupaten Gowa, khusus PPK Kecamatan Pallangga juga diambilalih KPU setempat karena diduga terjadi masalah untuk selanjutnya disinkronisasi.
Bahkan petugas PPK di kecamatan itu telah dinonaktifkan karena berurusan dengan kepolisian diduga tidak netral saat proses penghitungan suara.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56