Mataram (ANTARA) - Satu tembok ambruk di daerah kumuh di Ibu Kota Ekonomi India, Mumbai, pada Selasa, dan menewaskan sedikitnya 13 orang saat hari kedua hujan lebat berturut-turut mengganggu perjalanan kereta dan lalu-lintas.
Mumbai berusaha mengubah dirinya menjadi pusat keuangan global tapi banyak bagian kota tersebut berjuang menanggulangi akibat dari hujan musiman tahunan, sementara pembangunan luas dan selokan serta saluran air yang tersumbat sampah membuat kota itu makin rentan terhadap kekacauan.
Hujan membuat tembok tersebut roboh di daerah kumuh warganya yang mendirikan bangunan di lereng bukit di Malad, pinggir barat Mumbai, kata seorang petugas pemadam.
"Upaya pertolongan masih berlangsung," tambah pejabat itu, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. "Sejauh ini, kami telah menyelamatkan lebih dari lebih 10 orang."
Curah hujan lebih dari 300 milimeter turun selama lebih dari 24 jam di beberapa daerah, sehingga banyak rel kereta dan jalan terendam air, sehingga terjadi penundaan layanan kereta, yang digunakan jutaan pelaju setiap hari.
Sementara petugas prakiraan cuaca memprakirakan hujan lebat, kadangkala sangat ekstrem, terjadi, pemerintah kota praja dan pemerintah negara bagian telah mengumumkan libur.
"Hujan diperkirakan tetap lebat bahkan hari ini," kata mereka di jaringan media sosial Twitter, Selasa. "Kami meminta anda agar tetap berada di rumah kecuali ada keadaan darurat."
Penerbangan dari Bandar Udara Mumbai, yang terbesar kedua di India, juga ditunda setelah pesawat Spice Jet keluar landasan pacu saat mendarat, kata seorang wanita juru bicara bandar udara.
Di Kota Pune, yang berdekatan di sebelah barat, enam orang tewas, juga akibat tembok roboh, kata seorang petugas pemadam, setelah satu tembok ambruk pada Sabtu (29/6) menewaskan 15 orang.
Selama setiap musim hujan, yang berlangsung dari Juni sampai September, India mengalami peristiwa mematikan berupa gedung dan tembok roboh sementara hujan membuat lemah bangunan yang didirikan secara buruk.
Pada 2005, banjir menewaskan lebih dari 500 orang di Mumbai, kebanyakan di daerah kumuh --yang menjadi tempat tinggal separuh penduduk kota itu.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56