Pemkab menilai "Sail of Indonesia" gairahkan pariwisata Lombok Utara

id Sail of Indonesia,Lombok Utara,Pariwisata

Pemkab menilai "Sail of Indonesia" gairahkan pariwisata Lombok Utara

Para turis asing peserta "Sail of Indonesia" mengikuti tradisi makan bersama (begibung), di Medana Bay Marina, Kabupaten Lombok Utara, NTB. ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lombok Utara Vidi Eka Kusuma mengapresiasi kegiatan "Sail of Indonesia" yang diadakan di Medana Bay Marina karena menjadi ajang untuk menggairahkan pariwisata daerah tersebut.

Ditemui di Lombok Utara, Senin, ia mengatakan kegiatan tersebut bisa berdampak cukup baik untuk pariwisata Lombok Utara. Sebab, selain untuk meningkatkan lamanya kunjungan turis serta mendapat perhatian lebih besar dari pemerintah daerah.

"Kegiatan pariwisata penuh persaingan dengan negara lain. Negara kita memberikan kemudahan untuk kapal Yatch, dan kita beruntung dapat kesempatan untuk disinggahi turis dari berbagai negara," katanya.

Menurut dia, kegiatan Sail of Indonesia yang berlangsung sejak Sabtu (21/9/2019) hingga Senin, tidak hanya berdampak baik bagi pariwisata daerah. Tapi dengan adanya para wisatawan mancanegara tersebut, pemerintah daerah bisa sekaligus mempromosikan adat dan budaya Lombok Utara.

Berbagai adat dan budaya yang dipromosikan, di antaranya gendang beleq, tari adat, dan makan bersama (begibung) dengan menggunakan dulang pesaji serta pertujukan peresean.

"Yang jelas ini bisa dijadikan ajang promosi bagi masyarakat dunia untuk memperkenalkan Kabupaten Lombok Utara. Pemerintah sudah memberikan kemudahan dengan perhatian ke negara asing, misalnya tentang paspor dan visa mereka," ujarnya.

Sementara itu, pemilik Medana Bay Marina Ace Robin menjelaskan peserta Sail of Indonesia jumlahnya memang menurun dari tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan kondisi cuaca yang kurang baik, namun bukan berarti menyurutkan antusias para peserta yang singgah ke Kabupaten Lombok Utara.

"Sekarang ada 16 negara dan 90 kapal yang ada Lombok, 35 unit ada disini, dan 10 unitnya ada di Tembobor, dan sisanya ada di perairan gili-gili," katanya.

Kegiatan tersebut, kata dia, sudah terselenggara sejak 2009 lalu. Kegiatan itu juga dinilai sangat banyak manfaatnya untuk masyarakat sekitar dan daerah. Oleh sebab itu, ke depan pihaknya berharap kegiatan seperti itu bisa terus dilakukan dan lebih meriah lagi dari tahun ini.

"Makanya kami berharap dari jajaran kementerian, pemerintah daerah, bahkan provinsi agar bisa selalu menyelenggarakan kegiatan seperti ini, karena memang banyak manfaatnya," ucap Vidi.