Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan Pelabuhan Benoa, Bali bisa menjadi kawasan turis terpadu kelas dunia.
"Pelabuhan Benoa harus bisa menjadi one stop area yang dilengkapi dengan Pusat Kesenian, Wisata Kuliner dan Pusat Perdagangan UMKM. Dengan demikian, bagi turis yang datang, bila waktu singgahnya hanya sebentar, mereka tetap bisa belanja dan menikmati kuliner Bali," ujar Erick dalam keterangan resmi yang di terima di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan agar hal tersebut terwujud, diperlukan kerjasama dengan Pengusaha Daerah dan UMKM di Bali.
Pelindo harus membuat nilai tambah untuk masyarakat, misalnya, dengan menjadikan tempat datang kapal pesiar sebagai tempat pertunjukan budaya lokal dan wisata fotografi sehinggasemua yang dibuat ini bisa dioptimalkan dan tepat sasaran.
Menteri BUMN minta Pelindo untuk melakukan survei guna mengetahui dukungan apa yang dibutuhkan oleh para wisatawan yang datang, berapa jumlah wisatawan yang menunggu di Benoa dan berapa jumlah wisatawan yang berkunjung ke pusat-pusat wisata lainnya.
Bagi Erick, data yang lengkap menjadi landasan penting dalam membangun sesuatu.
“Saya minta agar Zona Hutan Kota yang sedang dibuat dapat dipercepat. Jadi wisatawan juga bisa menikmati ekowisata. Kita perlu lakukan Rapat Koordinasi Pelindo Benoa di akhir Januari 2020 sekaligus dengan Kadin Daerah, BUMD, Pertamina, PLN, ITDC, Dirjen Imigrasi, Kementerian Perhubungan, Dirjen Bea Cukai dan stakeholder lainnya," kata Menteri BUMN tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Pelabuhan Benoa yang dikelola oleh PT Pelindo III (Persero) pada Kamis (28/11).
Dalam kunjungannya, Menteri BUMN didampingi Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Usai mengelilingi Terminal Internasional, Menteri BUMN, Gubernur I Wayan Koster dan jajaran Direksi Pelindo 3 mengadakan rapat koordinasi singkat.