PARTAI BURUH ANCAM KELUAR DARI PEMERINTAH ISRAEL

id



Yerusalem (ANTARA/AFP) - Partai kiri-tengah Buruh Israel akan bersidang pada bulan mendatang guna mempertimbangkan keluar dari pemerintah, kata menteri pada Minggu, di tengah rundungan perselisihan antara Israel dengan Amerika Serikat atas permukiman.

"Kelompok parlemen kami akan bersidang sesudah Paskah Yahudi untuk mengaji ulang peranserta kami di pemerintahan gabungan ini," kata Menteri Sosial Isaac Herzog kepada radio umum Israel.

Liburan sepekan Paskah Yahudi memperingati pengungsian alkitabiah bangsa Yahudi dari Mesir itu dimulai saat matahari terbenam pada Senin.

"Kami akan mempertimbangkan kembali peranserta kami di pemerintah mengingat kegiatan politiknya. Saya akan menganjurkan bergabung dengan pemerintah Kadima," kata Herzog, merujuk pada kelompok tengah mantan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni.

"Israel menghadapi keadaan dunia dan ancaman dari Iran, dan ini memerlukan perubahan di kerangka pemerintah gabungan," tambahnya.

Pada awal bulan ini, anggota lain Buruh, Menteri Pertanian Shalom Simhon, menyatakan partai itu mempertimbangkan mundur dari pemerintah ganas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akibat sengketa dengan Amerika Serikat.

Simhon mengecam pengumuman rencana membangun 1.600 rumah baru bagi pemukim di Yerusalem timur saat kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang memicu perselisihan itu dan menyebutnya "kesalahan gawat."

Kementerian dalam negeri Israel menyatakan menyetujui pembangunan 1.600 rumah baru di Ramat Shlomo, permukiman Yahudi di bagian timur Yerusalem, yang berpenduduk sebagian besar suku Arab.

Langkah bermasalah itu membuat marah Palestina, yang menganggap permukiman menjadi perintang utama pada persetujuan perdamaian, dan yang ingin Yerusalem yang dicaplok Israel itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Berita itu juga memicu kemarahan Biden, yang mengunjungi Israel dan wilayah Palestina, dengan mengutuk kebijakan tersebut.

"Isi dan waktu pengumuman itu, terutama dengan peluncuran perundingan, yang berdekatan adalah satu langkah yang meremehkan kepercayaan, yang kita perlukan sekarang dan melawan pembicaraan membangun, yang saya lakukan di sini di Israel," kata Biden.

Kementerian Pertahanan Israel sebelumnya mengecam pengumuman bahwa 1.600 rumah baru pemukim akan dibangun di Yerusalem timur, yang bersamaan dengan kunjungan wakil presiden Amerika Serikat untuk mendorong pembicaraan perdamaian baru.

"Kelompok Menteri Pertahanan Ehud Barak mengungkapkan kemarahan setelah pengumuman itu, yang mempengaruhi perundingan perdamaian dengan Palestina, yang merupakan kepentingan tertinggi Israel," kata pernyataan kantornya.

"Sumber di kementerian pertahanan menekankan bahwa Israel bertindak berbulan-bulan membangun kepercayaan di antara pihak agar perundingan bisa dimulai dan pengumuman itu akan sangat memengaruhi," kata pernyataan tersebut.

Menteri Kesejahteraan Isaac Herzog di radio tentara meminta maaf setelah Israel meremehkan Biden, yang mengunjungi negara itu, dengan mengumumkan rencana membangun 1.600 rumah lagi bagi warga Yahudi.

Keputusan Buruh untuk keluar dari gabungan itu akan meninggalkan Netanyahu dengan bagian besar tipis 61 kursi di Knesset, parlemen beranggota 120 orang.

Banyak orang Israel menakutkan sengketa panas atas permukiman di antara dua bersekutu dekat itu menghalangi usaha antarbangsa untuk menghentikan upaya nuklir Iran, yang Israel nilai ancaman terbesar.

Israel, kekuatan nuklir satu-satunya di wilayah itu, percaya Iran membuat senjata nuklir dengan samaran kegiatan damai, yang dibantah Teheran. (*)