Mataram, 14/4 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berupaya memperbanyak kegiatan yang berkaitan dengan sasaran pembangunan milenium atau "millennium development goals" (MDGs) yang selama ini belum banyak diterapkan.
"Ternyata kami selama ini belum banyak menerapkan kegiatan MDGs sehingga perlu diperbanyak lagi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H. Abdul Malik saat mewakili Gubernur NTB membuka Seminar Eksekutif Pembangunan Kependudukan dan KB, di Mataram, Rabu.
Seminar yang dipadukan dengan Pentaloka Camat bidang Kependudukan dan KB itu dihadiri sedikitnya 50 orang camat dari berbagai daerah di NTB.
Malik mengatakan dirinya baru saja menghadiri rapat koordinasi MDGs tingkat nasional di Jakarta, dan diperoleh informasi bahwa NTB merupakan salah satu daerah yang belum banyak menerapkan kegiatan MDGs.
"Ruang untuk memperbanyak kegiatan MDGs dalam tahun anggaran 2010 adalah penambahan kegiatan saat pembahasan APBD perubahan 2010," katanya.
Ia mengatakan saat ini tengah dibahas berbagai program pembangunan dalam neraca APBD Perubahan 2010, dan pembahasan rancangan APBD 2011.
"Diharapkan ada penambahan kegiatan MDGs dalam pembahasan APBD perubahan 2010 maupun Rancangan APBD 2011," ujarnya.
Ia mengatakan sasaran MDGs mencakup delapan tujuan yang diupayakan tercapai pada 2015, dan ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia.
Tantangan itu diambil dari seluruh tindakan dan target yang dijabarkan dalam deklarasi milenium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat KTT Milenium di New York pada September 2000.
Pemerintah Indonesia saat itu bersama dengan negara-negara lainnya berkumpul untuk menghadiri KTT Milenium di New York dan menandatangani deklarasi milenium.
Deklarasi itu berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai delapan sasaran pembangunan milenium yang merupakan paket terukur dalam pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Delapan sasaran pembangunan itu yakni pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrem, pemerataan pendidikan dasar, mendukung persamaan gender dan pemberdayaan perempuan, mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu.
Selain itu perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, menjamin daya dukung lingkungan hidup dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya, serta mengentaskan kesenjangan gender pada semua tingkat pendidikan.
Komitmen lainnya adalah mengurangi kematian anak balita hingga dua pertiga, dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada 2015.(*)