Dubai (ANTARA) - Iran menganggap korban dengan kewarganegaraan ganda dalam pesawat Ukraina yang tak sengaja di tembak pada bulan ini sebagai warga negaranya, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri, Senin.
Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda. Banyak dari 176 korban tewas dalam kecelakaan nahas itu merupakan warga Iran dengan kewarganegaraan ganda dan sebanyak 57 korban tewas berasal dari Kanada.
"Kami telah memberitahu Kanada bahwa Teheran menganggap warga dengan kewarganegaraan ganda yang tewas dalam kecelakaan pesawat sebagai warga negara Iran ... Iran berduka atas kematian mereka," kata Abbas Mousav, juru bicara Kementerian Luar Negeri saat konferensi pers.
Selama aksi protes terhadap kecelakaan pesawat meletus di Iran, duta besar Inggris di Teheran sempat ditahan. Sejumlah pejabat menyebut ia terlibat dalam aksi protes "ilegal", sementara utusan tersebut mengklaim dirinya menghadiri acara yang mengenang para korban. Inggris pun mengecam penahanan dubesnya.
"Iran menghormati seluruh diplomat asing di Iran selagi mereka tidak melanggar hukum internasional," kata Mousavi.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Menyederhanakan regulasi, optimalkan diaspora
Selasa, 13 Agustus 2024 18:49
Dwikewarganegaraan masih jauh bisa diterapkan di Indonesia
Rabu, 5 Juni 2024 5:37
Kewarganegaraan ganda bukan sesuatu yang "menakutkan"
Kamis, 2 Juni 2022 17:51
Anak lahir sebelum UU Kewarganegaraan wajib didaftarkan
Kamis, 2 Juni 2022 15:29
Anak berkewarganegaraan ganda berpotensi menjadi warga negara asing
Senin, 8 November 2021 14:12
Iran: Hasil pilpres AS 2024 tidak penting
Kamis, 7 November 2024 12:13
Iran ancam AS dan Israel dengan siap balasan menghancurkan
Minggu, 3 November 2024 10:16
AS siap siaga bela Israel dari Iran
Jumat, 1 November 2024 18:22