Labuan Bajo (ANTARA) - Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK) di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan drastis selama November 2019 hingga Januari 2020 karena cuaca buruk yang melanda daerah itu.
Kepala Pengawas Pulau Padar Taman Nasional Komodo (TNK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laurentius Nay kepada Antara di Pulau Padar , Rabu, mengatakan bahwa bulan-bulan seperti ini adalah bulan di mana wisatawan yang berkunjung ke daerah ini menurun drastis.
"Biasanya khusus untuk ke Oulau Padar saja, bisa berkisar dari 400-600 wisatawan per hari. Namun kalau November hingga Januari seperti ini per hari jumlah wisatawan yang ke sini hanya mencapai 100 orang," katanya.
Ia mengatakan ada sebutan "high sesion dan low sesion" . Untuk high sesion berlaku dari bulan April hingga awal Oktober. Sementara untuk low sesion berlaku di bulan November hingga awal Maret.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau itu memang tak seramai saat Antara pernah melakukan liputan di bulan-bulan high sesion di Pulau Padar.
Hal tersebut terbukti dari minimnya kapal-kapal sewaan yang berlabuh di pesisir pulau Padar tersebut.
Laurentius menambahkan dari hasil pendataan yang mereka lakukan paling banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah itu adalah wisatawan dari Eropa, seperti Spanyol, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya.
"Kalau high sesion itu paling banyak wisatawan yang datang dari negara-negara Eropa. Tetapi kalau low sesion seperti saat ini lebih banyak wisatawan domestik, seperti dari pulau Jawa dan daerah lain di Indonesia.
Beberapa wisatawan asing yang ditemui Antara di puncak bukit Pulau Padar mengaku takjub dan kagum dengan keindahan alam di kawasan TNK itu.
"Namun sayang sekali, sepertinya kurang hujan, sehingga pemandangan hijau di pulau-pulau sekitar tidak terlihat seperti yang dilihat di media sosial," kata William seorang wisatawan asal Inggris.
Ia datang berwisata ke daerah itu dengan kekasihnya. Ia mengaku tujuannya ke Labuan Bajo adalah ingin berbulan madu dan ingin melihat secara langsung Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Komodo.
Ia mengaku tak ingin berbulan madu sambil berwisata di Bali, karena sudah sangat ramai di Bali dan sudah beberapa kali berkunjung ke daerah itu.
Namun Wiliam mengusulkan agar pemerintah bisa menata ulang Jota Labuan Bajo, sehingga bisa lebih rapi dan enak dipandang mata. Ia pun yakin ke depan Labuan Bajo akan menjadi lokasi wisata unggulan di Indonesia dan dunia. Apalagi satu-satunya hewan Komodo hanya ada di daerah itu.
Berita Terkait
Lewotobi eruption: Govt assisting tourists in Labuan Bajo
Kamis, 14 November 2024 6:30
Bandara Komodo NTT ditutup dampak erupsi Gunung Lewotobi
Minggu, 10 November 2024 20:51
Manggarai Barat imbau warga waspadai karhutla di Labuan Bajo
Senin, 4 November 2024 6:01
PLN UIP Nusra sukses energize SUTT dan gardu induk di Labuan Bajo
Kamis, 31 Oktober 2024 22:50
Imigrasi Labuan Bajo tingkatkan pemahaman aparat desa
Rabu, 23 Oktober 2024 20:08
Mabar luncurkan forum multi pihak sistem pangan
Kamis, 17 Oktober 2024 6:25
Polri di Labuan Bajo NTT imbau warga tertib berlalu lintas
Selasa, 15 Oktober 2024 4:30
Labuan Bajo welcomes 24 cruise ships in 2024
Kamis, 10 Oktober 2024 5:19