Labuan Bajo (ANTARA) - Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditutup sementara pada Minggu (10/11) setelah hasil paper test menunjukkan hasil positif terpapar sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca juga: Zona bahaya bakal diperluas jadi 10 km imbas erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: TNI buka dapur umum korban erupsi Gunung Lewotobi-NTT
Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran mengatakan salah satu pertimbangan penutupan sementara Bandara Komodo Labuan Bajo adalah informasi BMKG terkait potensi sebaran abu vulkanik yang didukung oleh data realtime satelit.
"Memang dari pantauan satelit 1-2 jam terakhir menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih tetap terpantau berada di ruang udara Manggarai Barat," katanya.
Ia menjelaskan sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau semakin meluas ke wilayah selatan, Pulau Sumba dan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian timur.
Baca juga: Brimob evakuasi korban terdampak erupsi Lewotobi NTT
BMKG, lanjut dia, mengimbau masyarakat Manggarai Barat untuk mulai kenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, mengingat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada dan melayang di ruang udara kabupaten itu.
"Sehingga dapat terjaga kesehatan paru-paru walaupun abu vulkanik yang sampai di Manggarai Barat tidak sepekat abu vulkanik di daerah lain di Pulau Flores," katanya.
Sebelumnya, akibat sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki Bandara Komodo Labuan Bajo sempat ditutup sementara pada Senin (4/11) dan kembali dibuka pada Selasa (5/11) lalu.
Penutupan sementara Bandara Komodo Labuan Bajo kembali dilakukan pada Sabtu (9/11) siang hingga Minggu (10/11) pukul 07.00 Wita.
Baca juga: Hikmah erupsi Lewotobi-NTT bagi warga Desa Pululera