Surabaya (ANTARA) - Ribuan ubur-ubur kembali mendekat ke Unit Pembangkitan (UP) PT PJB Paiton 1 dan 2 yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa dan terlihat di sekitar bawah conveyor mulai pukul 03:30 WIB.
General Manager UP Paiton 1 dan 2 Mustofa Abdillah dalam keterangannya di Surabaya, Selasa mengatakan ribuan binatang laut yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat itu merupakan fenomena alam, dan merupakan kali kedua mendekat ke lokasi pembangkit, setelah sebelumnya terjadi pada tahun 2016.
"UP Paiton memang sebelumnya pernah mengalami hal serupa, dan pada fenomena kali ini kami lebih siap melakukan penanganan, sehingga pembangkit yang memiliki daya terpasang 2x400 MW ini tidak terganggu," kata Mustofa.
Ia menjelaskan, langkah yang diambil UP Paiton adalah menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga agar salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya.
Langkah itu, di antaranya mengendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama di pasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit.
Jaring-jaring tersebut, untuk mencegah ubur-ubur masuk ke dalam intake kanal, kemudian pengaman kedua ditempatkan di wilayah pompa untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang di depan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.
"Selain pengamanan internal, UP Paiton juga menggandeng nelayan sekitar pembangkit untuk melakukan penanganan 'kunjungan' ubur-ubur itu dengan menggunakan tujuh perahu nelayan. Ubur- ubur itu dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuhnya," katanya.
Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan meski ada serangan ubur-ubur, PT PJB tetap berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik, khususnya di sistem kelistrikan Jawa Bali.
"Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi COVID-19, dan di tengah bulan Ramadhan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengatasi kejadian ini dengan sepenuh hati," katanya.
Sementara itu, hingga saat ini PT PJB terus mengupayakan pengendalian ribuan ubur-ubur yang masih terlihat di sekitar kanal intake water, dengan memegang kaidah keselamatan dan kelestarian alam dan lingkungan.
Total personel yang diturunkan menghalau ubur-ubur terdapat 15 orang yang siaga 24 jam nonstop dengan sistem shift untuk menyaring ubur- ubur, dibantu dengan jaring terpasang pada mesin pembangkit yang selalu siap menghalau masuknya populasi ubur-ubur ke mesin pembangkit, tujuannya agar tidak terjadi gangguan pada UP Paiton 1 dan 2, dan pasokan listrik terjamin aman.
Berita Terkait
Jakarta mendukung PLTS atap wujudkan sekolah nol emisi karbon
Kamis, 5 Desember 2024 6:41
Dirut PLN ungkap upaya agar PLTU Paiton tak berhenti dini
Kamis, 2 Maret 2023 6:53
Redaktur Karkhas ANTARA paparkan tantangan AI Ponpes Nurul Jadid
Selasa, 28 Februari 2023 22:24
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01